Komandan dan Pejabat Utama Puspenerbal Takziah Keluarga Prajurit yang Ditinggal Wafat Anaknya

Surabaya, HNN - Komandan Puspenerbal, Laksda TNI Sisyani Jaffar dan Ketua PG Jalasenastri Puspenerbal, Ny. Vivi Sisyani Jaffar melaksanakan takziah kepada keluarga prajuritnya yang ditinggal wafat anaknya saat dilahirkan di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya, Senin (16/12/2024). 

Dalam kesempatan takziah tersebut, Komandan Puspenerbal juga didampingi Wadan Puspenerbal, Laksma TNl Bayu Alisyahbana berserta Ny. Dicca Bayu Alisyhbana, Dirrenbang dan istri, Dirpers dan istri, Dirlambanja dan istri, Dirlog dan istri serta Komandan Wing Udara 2 Juanda dan istri. 

Baca Juga: Jum'at Berkah Ramadhan, Komandan Puspenerbal Kunjungi Panti Asuhan Laksamana Moeljadi Juanda

Setibanya di RSI Jemursari Surabaya, Komandan Puspenerbal beserta rombongan langsung menuju Ruang Mawar 1302 tempat Ny. Dianne Mardiana, Istri dari Serda Mpu Andi Mardiana yang anaknya wafat saat dilahirkan pada hari Minggu (15/12) kemarin. 

Serda Mpu Andi Mardiana ini, merupakan salah satu prajurit Puspenerbal yang berdinas sehari hari di Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda. 

Baca Juga: Disambut Archer Flight, Lima Rajawali Laut Muda Resmi Bergabung Menjadi Pengawak Penerbangan TNl AL

Saat ini Serda Andi tercatat sebagai crew Helikopter Panther AS 565 MBe HS-1306 yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-P UNIFIL yang akan diberangkatkan menuju Lebanon pada (19/12/224) mendatang.

Dalam kesempatan takziah tersebut, Komandan Puspenerbal dan istri, mewakili keluarga besan Penerbangan TNI AL mengucapkan belasungkawa mendalam atas berpulangnya anak kedua dari Serda Mpu Andi Mardiana sekaligus menyerahkan tali asih. 

Baca Juga: Komandan Puspenerbal Pimpin Acara Tradisi Wingday Pasis Dikpabang XXVlll

Komandan berharap, Serda Mpu Andi Mardiana dan istri serta keluarga besarnya, tetap tabah, sabar dan ikhlas, meskipun hal tersebut pasti terasa sangat berat, namun hal ini sudah menjadi ketetapan dari pemiliknya yang sejati, yakni Allah Suhnanahu Wata'ala. 

Ia mengakui, kedatangannya beserta rombongan ini adalah sebagai upaya menjadikan keluarga yang ditinggal wafat, untuk tetap tabah dalam melalui musibah yang menimpanya serta untuk membantu meringankan penderitaan dan kesedihan yang ditanggung keluarga duka.

Editor : Redaktur

Opini   

AGAMA DI BIBIR, KORUPSI DI TANGAN

AGAMA DI BIBIR, KORUPSI DI TANGAN: IRONI UMAT ISLAM INDONESIA DI TENGAH KRISIS INTEGRITAS DAN KETIDAKMAMPUAN KOLEKTIF MENGHADAPI BUDAYA…