JAKARTA, HNN - Lembaga ETOS Indonesia Institute menyampaikan hasil survei tahap 1 terkait dengan calon gubernur (Cagub) yang digadang-gadang bakal maju pada pemilihan gubernur DKI pada November 2024 mendatang.
Direktur eksekutif Etos Indonesia Institut, Iskandarsyah menyampaikan, survei melibatkan 1500 responden dengan margin eror 2,27% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilaksanakan pada periode 14-24 April 2024 dilakukan secara acak/random.
Baca Juga: Hasil Survei Etos, Pasangan Evi-Rico Berpotensi Menang di Pilkada Bengkulu Tengah
Sejumlah nama yang muncul sebagai Bacalon Gubernur DKI Jakarta hampir rata-rata dari Parpol, berikut sejumlah nama yang masuk dalam survei tahap I ETOS Indonesia Institute dalam peringkat elektabilitas, popularitas dan akseptabilitas Bacalon.
Nama-nama tersebut adalah Anies Baswedan (Non Partai), Komjend Pol (purn) Drs. Dharma Ponrekun (Non partai) dan Zaki Iskandar (Partai Golkar).
"Kita ambil yang 3 (tiga) besar saja, karena total ada 11 (sebelas) nama, kawan-kawan media saya sudah kasih salinannya, silahkan dilihat satu persatu," ungkap Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/4/2024).
Ada keunikan dalam survei tahap I yang dilakukan oleh Etos Institut. Menurut Iskandar, calon non partai mendominasi tiga besar justru diisi oleh dua orang non partai dan satu orang parpol.
Baca Juga: Hasil Survei Etos Institut, Elektabilitas Ratu Anita Sangadiah Tempati Posisi Puncak
"Tapi tidak menutup kemungkinan ini bisa terjadi lamaran politik kepada Bacalon yang non partai oleh parpol yang berkepentingan disini.
Survei ini akan kita buat per triwulan dan segala kemungkinan akan terjadi," kata Iskandar.
Elektabilitas Anies di posisi puncak survei. Hal itu terdongkrak lantaran efek Pilpres lalu. Selain itu kinerjanya saat memimpin DKI dinilai cukup baik.
Sementara, di urutan kedua ditempati oleh Komjend Pol (purn) Drs Dharma Ponrekun. Sosok yang mengungkap bakal ada pandemi jilid II di Indonesia itu, tengah menjadi perbincangan publik karena pernyataannya yang dinilai banyak mengedukasi masyarakat.
Baca Juga: Pengamat Ini Sarankan Bagi Kontestan yang Miliki Resistensi Hukum Agar Tak Maju di Pilkada Kota Beka
Selanjutnya di posisi ketiga ditempati Ketua DPD Golkar DKO Jakarta, Zaki Iskandar.
"Namun posisi itu tidak stagnan. Kemungkinan dalam survei mendatang ada perubahan. Semua pasti ada efeknya ke depan, mengingat Jakarta mempunyai pemilih yang cerdas dan masyarakatnya majemuk," ungkap Iskandar.
Iskandar mengungkapkan, nama tiga besar itu diyakini akan terus bergulir saling menggeser. "Tinggal kita lihat apakah parpol-parpol besar sebesar PDIP juga akan mendorong kadernya maju di Pilkada DKI Jakarta selain Ahok dan Prasetyo Edi Marsudi," tutup Iskandar. (Red)
Editor : Redaktur