Surabaya, HNN - Ini sudah bukan ancaman lagi, tapi kawan kawan dari element masyarakat besok ( senin 3 /08/2020 ) akan aksi masyrakat yang notabene berprofesi sebagai penunjang pariwisata di kota surabaya dan menyumbang kurang lebih 13,5 persen ( 1,1 trilyun ) pendapatan asli daerah surabaya , tentu bukan angka yang sedikit. Itu bisa membiayai taman kota surabaya dan box culvert seluruh surabaya, ungkap Samsurin.
Samsurin yang juga ketua DPC Partai Bulan Bintang Kota Surabaya melanjutkan , Aksi oleh para seniman modern maupun tradisional. Dan juga para pekerja sektor hiburan malam, adalah merupakan aksi kemanusiaan akan menuntut keadilan, atas kesewenang wenangan pemerintah kota surabaya yang memberlakukan jam malam dan screening semua pendatang dan juga penduduk kota surabaya yang diwajibkan rapit test, Ini kan ngawur , orang sehat jadi sakit akibat kebijakan ini.
Baca Juga: Baso Juherman, Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Surabaya Optimis ErJi Menang Pilwali Surabaya
Lanjut surin, perwali ini juga berdampak pada penganguran besar besaran dengan ditutupnya beberapa tempat usaha atau tempat tempat hiburan di malam hari, ada pekerja sound sistem, ada pekerja make up, ada pelayan resto dan coffe, ada orkes hajatan, ada tukang vidio dokumenter , ada bazar rakyat dan banyak sekali warga surabaya bekerja di malam hari, kata Samsurin yang akrab disapa Surin welangon mantan ketua Dewan Kesenian Surabaya.
Baca Juga: Oknum Dishub Kota Surabaya Diduga Kerja Sama Parkir Liar Narik Sepuluh Ribu Per Sepeda Motor
"Perwali ini sangat merugikan banyak pelaku usaha dan pekerja. Dimana diberlakukan dibeberapa tempat hiburan dan pengunjung dari kota lain yang masuk ke surabaya untuk investasi usaha diwajibkan rapit test. Ide walikota Risma yang menscreening setiap manusia yang hidup di kota surabaya ini sangat tidak manusiawi. Bertentangan dengan rasa persatuan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang mau mencari hidup di kota surabaya, " ujar Surin.
Baca Juga: P3I Jatim Nilai Pemkot Surabaya Langgar UU Penyusunan Perda Baru Reklame
"Jadi saya sangat mendukung Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya, agar Perwali ini di cabut. Ini walikota doyan bikin aturan , setelah surat edaran edarannya menimbulkan ribuan orang dibuat susah, sekarang di terbitkan perwali 33/2020 ini malah menjadi parah, saat ini banyak yang nganggur lho tidak ada kerjaan selama pandemi, sekali kali bikin perwali yang menyenagkan warga surabaya apa gak bisa," tutup Surin (rin)
Editor : Redaktur