SURABAYA, HNN – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyelenggarakan Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto–Surabaya (GJPMS) 2025 dengan konsep baru yang memadukan nilai sejarah, kebangsaan, teknologi digital, dan pariwisata olahraga. Kegiatan yang telah menjadi tradisi sejak 1955 itu berevolusi menjadi Ziarah Kebangsaan, sebuah perjalanan edukatif dan emosional untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan bangsa.
GJPMS awalnya diselenggarakan untuk mengenang perjuangan pasukan di sektor Sungai Brantas. Pada 1959, rute resmi diubah menjadi Mojokerto–Surabaya sebagai penghormatan terhadap laskar dan batalyon legendaris seperti Laskar Hisbullah, Tentara Pelajar, dan Batalyon Munasir. Menurut konseptornya, Dr. M. Hadi Wawan Guntoro, penyelenggaraan 2025 diarahkan ke skala nasional dengan standar internasional, terinspirasi acara heritage walk seperti Nijmegen Marches di Belanda dan Camino de Santiago di Spanyol.
Baca Juga: Peparprov II Jatim Ajang Pencarian Atlet ke Peparnas 2024
Rute sepanjang 55 kilometer dari Alun-Alun Mojokerto menuju Tugu Pahlawan Surabaya dibagi menjadi lima zona tematik yang merepresentasikan perjalanan sejarah bangsa. Zona tersebut meliputi Gerbang Mojopahitan yang menampilkan nuansa Majapahit, Lorong Pra-Kemerdekaan dengan suasana Hindia Belanda, Episentrum Kemerdekaan yang merepresentasikan momen 10 November 1945, Memori Pasca-Kemerdekaan yang menampilkan budaya populer era 1950–1980, serta Jatim Gerbang Baru Nusantara yang memproyeksikan peran Jawa Timur dalam visi Indonesia Emas 2045. Di setiap zona akan digelar Festival UMKM Lintas Waktu, panggung budaya, dan pos layanan publik yang membuka partisipasi aktif masyarakat.
Inovasi digital menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan tahun ini. Penilaian kompetisi dilaksanakan oleh tim juri resmi dengan dukungan GPS tracking dan dokumentasi kamera lapangan. Sistem AI scoring akan menganalisis aspek kekompakan barisan, keseragaman gerak, dan kedisiplinan secara objektif, sementara keputusan akhir tetap ditetapkan berdasarkan verifikasi data dan observasi juri di lapangan. Aplikasi mobile resmi GJPMS 2025 menawarkan fitur peta rute, pelacakan peserta, gamifikasi “Misi Perjuangan”, konten edukatif di tiap zona, serta sertifikat digital bagi finisher.
Baca Juga: Peparprov II Jatim Ajang Pencarian Atlet ke Peparnas 2024
Antusiasme masyarakat meningkat signifikan: dari 4.320 peserta pada 2024, lebih dari 5.000 orang telah mendaftar untuk 2025. Panitia juga membuka perekrutan relawan secara terbuka untuk mendukung operasional, edukasi, dokumentasi, dan pelayanan peserta di sepanjang rute.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jawa Timur, Hadi Wawan, menyatakan bahwa GJPMS 2025 tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan olahraga dan napak tilas, tetapi juga sebagai langkah strategis mengembangkan sport tourism dan industri olahraga daerah. “GJPMS 2025 kami arahkan menjadi ikon sport tourism Jawa Timur yang dapat menggerakkan ekonomi kreatif, pariwisata, dan industri olahraga berbasis nilai sejarah perjuangan,” ujarnya.
Baca Juga: Gerak Jalan Mojokerto - Suroboyo Digelar 4 November
Demi keselamatan dan kenyamanan peserta, panitia menyiapkan pos hidrasi setiap 5–7 kilometer, pos medis, ambulans, tenda layanan, serta panduan latihan dan nutrisi yang dapat diakses melalui aplikasi resmi. Pengamanan rute dilakukan secara terpadu melibatkan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta relawan masyarakat.
Panitia mengimbau masyarakat yang ingin berpartisipasi sebagai peserta atau relawan untuk mendaftar melalui kanal resmi penyelenggara dan mengikuti ketentuan teknis yang telah ditetapkan.
Editor : Redaktur