Surabaya, HNN - Bertepatan dengan HUT ke-75 RI, sejumlah tokoh nasional seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, hingga Rocky Gerung mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Dalam deklarasi tersebut, KAMI menyampaikan beberapa tuntutan terkait isu-isu yang tengah terjadi di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Jawa Timur Arderio Hukom, S.H.,M.Kn. menyebut alangkah lebih baik di tengah pandemi COVID-19, seluruh masyarakat bisa saling menebar energi positif. Ia juga meminta, jangan sampai situasi pandemi justru dimanfaatkan untuk menebar opini buruk soal kinerja pemerintah. "
Baca Juga: SAPMA PP Karisidenan Madiun Gelar Diklat Gabungan
Jangan memanfaatkan situasi pandemi dan kesulitan yang dialami rakyat ini dengan untuk menebar opini bahwa pemerintahan Jokowi ini selalu salah di mata mereka, dan seakan-akan tidak melakukan yang terbaik untuk rakyat," ucap Arderio Hukom di sela-sela kegiatan SAPMA Pemuda Pancasila Jawa Timur Berbagi kepada betterdate , Selasa (18/8).
Ia menyayangkan, situasi krisis yang terjadi saat ini justru dimanfaatkan oleh sebagian elite bangsa sebagai panggung politik. Apalagi, kegiatan tersebut dibungkus dengan gerakan moral.
"Acara deklarasi tersebut muncul sebagai gerakan penyelamatan, pertanyaannya yang muncul dimasyarakat ialah apa yang perlu diselamatkan? Sejauh ini, pemerintahan Jokowi ini merupakan produk dari mekanisme demokrasi yang telah sejalan dengan konsitusi kita dan hasil dari pemerintahan rakyat Indonesia," tegas Arderio.
Baca Juga: Sapma Pemuda Pancasila Jawa Timur Tolak Pernyataan Junimart Girsang
"Jika ada hal yang memang perlu diluruskan atau dirasa salah tentu bisa ditempuh melalui mekanisme yang telah diatur dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang ada janganlah membangun narasi-narasi negatif dimasyarakat.ā€¯tambahnya.
Selain itu, Arderio menilai, acara deklarasi dengan menghimpun banyak orang di tengah pandemi virus corona bukanlah merupakan yang baik. Bahkan, menurutnya, masyarakat saja saat ini diharuskan menahan diri merayakan hari kemerdekaan dengan tidak membuat keramaian karena menyadari bahaya yang ditimbulkan dari kerumunan.
Baca Juga: SAPMA PP Surabaya : Eri-Armuji Menang Di Tengah Kepungan Koalisi Besar
"Saat ini adalah waktu yang tepat untuk memupuk semangat asli Indonesia antara lain kita harus bersatu padu, bergotong royong dan membangun solidaritas bersama melawan COVID-19. Sebagaimana pernyataan Presiden Jokowi, krisis pandemi Covid 19 ini kita jadikan sebagai momentum bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk melakukan lompatan besar menuju Indonesia maju," pungkasnya.
Acara deklarasi KAMI ini dihadiri sejumlah tokoh. Selain Gatot, hadir pula Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Meutya Hatta, Prof. Dr Hafid Abbas, Prof. Chusnul Mariyah, Jumhur Hidayat, Ichsanuddin Nursi, Meutya Hatta, Lieu Sungkharisma, Ahmad Yani, Said Didu, Refly Harun, dan lainnya. (*)
Editor : Redaktur