Balad Grup Usul Penghentian Ekspor Benih Lobster ke Presiden Prabowo

SURABAYA,  HNN - Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) menyampaikan usulan strategis kepada Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, untuk menghentikan ekspor benih bening lobster (BBL) dan menggantinya dengan ekspor lobster berukuran minimal 50 gram.

Founder sekaligus pemilik Balad Grup, HRM Khalilur R. Ab. S, menilai kebijakan tersebut akan menjadi langkah besar dalam menata kembali industri perikanan nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai penguasa sumber daya laut dunia.

Baca Juga: Pengusaha Perikanan Usulkan ke Presiden Prabowo: Ganti Ekspor Benih dengan Lobster 50 Gram

“Apabila Presiden menerbitkan Perpres penghentian ekspor benih bening lobster dan menggantinya dengan ekspor lobster 50 gram, maka para eksportir akan beralih menjadi pembudidaya. Budidaya lobster akan menjamur di seluruh Indonesia,” ujar Khalilur dalam keterangannya di Sumenep.

Menurutnya, langkah tersebut akan memberikan efek berantai yang positif bagi ekonomi rakyat pesisir. Selain menjaga keberlanjutan ekosistem laut, kebijakan ini juga akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah ekspor, serta memperkuat kedaulatan ekonomi nasional di sektor perikanan.

“Kita tidak perlu khawatir soal hubungan dagang dengan Vietnam, karena kita tetap bisa mengekspor lobster 50 gram sebagai pengganti benih bening lobster,” tambahnya.

Khalilur menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengirim surat elektronik resmi kepada Presiden RI sebagai bentuk dukungan konkret terhadap arah kebijakan ekonomi biru dan perikanan berkelanjutan yang sedang digagas pemerintah.

Dalam upaya mendukung visi besar Indonesia menjadi negara maritim tangguh, Balad Grup tengah memantapkan pengembangan lima sektor perikanan budidaya unggulan di Gugusan Teluk Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sektor tersebut meliputi budidaya rumput laut, lobster, teripang, kerapu, dan kerang.

Baca Juga: Haji Lilur: Komite Reformasi Polri Momentum Perbaikan Institusi Penegak Hukum

Melalui program besar ini, Balad Grup menargetkan Indonesia menjadi pusat perikanan budidaya dunia yang berbasis pada kemandirian teknologi dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Balad Grup melalui anak usahanya, Bandar Rumput Laut Nusantara Grup (Brulantara Grup), menargetkan perluasan budidaya rumput laut hingga mencapai 50.000 hektare di kawasan Teluk dan Laut Kangean. Langkah ini diharapkan menjadikan Indonesia sebagai raja rumput laut dunia.

Selain itu, Balad Grup juga akan melakukan studi banding ke China pada akhir Oktober 2025 untuk mempelajari teknologi budidaya teripang modern berbasis keramba jaring apung yang akan diterapkan di perairan Kangean.

Baca Juga: Khalilur R Abdullah Target Jadi Raja Lobster Dunia, Balad Grup Siapkan Ekspansi Besar

Melalui anak usaha lainnya, Bandar Kerapu Nusantara Grup (Bakera Grup), perusahaan juga akan memulai budidaya kerapu secara intensif pada Desember 2025.

Sebagai bagian dari penguatan rantai pasok industri perikanan, Balad Grup akan memulai budidaya dua jenis kerang, yakni kerang putih untuk kebutuhan ekspor ke China dan kerang coklat sebagai bahan pakan alami lobster dalam ekosistem budidaya berkelanjutan.

Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang perikanan budidaya, ekspor hasil laut, dan pengembangan ekonomi pesisir berbasis maritim. Melalui anak perusahaannya, Bandar Rumput Laut Nusantara Grup (Brulantara Grup) dan Bandar Kerapu Nusantara Grup (Bakera Grup), Balad Grup berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai pusat perikanan budidaya dunia, sekaligus mendukung terwujudnya kemandirian ekonomi nasional dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (d43n9)

Editor : Redaktur