JPU Tuntut Terdakwa Listiani Agustina Pidana 12 Tahun Penjara, Perkara Pembunuhan

SURABAYA, HNN — Sidang lanjutan perkara pembunuhan dengan terdakwa Listiani Agustina dituntut Pidana penjara selama 12 tahun Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hajita Cahyo Nugroho dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, kerena terbukti bersalah melakukan percobaan pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Dalam surat tuntutan JPU Hajita Cahyo mengatakan, bahwa terdakwa terbukti bersalah sacara sah dan menyakinkan melakukan tindak Pidana percobaan pembunuhan berencana, sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP Jo Pasal 53 KUHP dan Pasal 181 KUHP.

Baca Juga: PN Surabaya Dukung Aksi Mogok Hakim Se Indonesia

"Terhadap terdakwa dituntut dengan Pidana penjara selama 12 tahun," kata JPU Harjita di hadapan Majelis Hakim di ruang Sari 3 PN Surabaya. Senin (20/11/2023).

Atas tuntutan tersebut Majelis Hakim memberikan kesempatan untuk mengajukan pledoi," kami minta satu minggu, untuk mengajukan pembelaan Yang Mulia," saut penasehat hukum terdakwa.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakwaan JPU menyebutkan bahwa, Andrianto bersama terdakwa Listiani Agustina, untuk membunuh istri sahnya, Pipiet Dian Lestari. Pipiet dibunuh karena telah mengetahui hubungan gelap keduanya.

Terdakwa Listani sudah pernah ditegur oleh korban Pipiet sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2022 dan pada tahun 2023. Selain itu, terdakwa Listiani juga mengetahui Andrianto terkekang dengan perilaku Pipiet karena masalah keuangan. Karena itu, muncul niat jahat Listiani dan Andrianto untuk merencanakan membunuh Pipiet. Andrianto lantas membeli racun temix secara online menggunakan handphone Listiani.

Baca Juga: Pasca Gugatan Ditolak PN Surabaya, KSDR Akan Ajukan Banding 

Setelah paket berisi racun diterimanya dari kurir, Listiani menyerahkannya kepada Andrianto. Racun itu dimasukkan Andrianto ke makanan istrinya. Namun, Pipiet tidak memakannya. Andrianto dan Listiani kembali berniat meracuni istrinya untuk kali kedua. Andrianto menyuntikkan racun ke obat masuk angin. Namun, karena rasanya berbeda, Pipiet memuntahkannya sehingga gagal rencana mereka untuk membunuh istri sah.

Dua kali gagal meracuni istrinya, Andrianto langsung mengeksekusi Pipiet dengan memukul tengkuk dan menceking menggunakan kabel bor listrik pada 13 April 2023. Andrianto menelepon Listiani untuk datang ke rumahnya di Jalan Pogot Baru. Listiani diminta tolong untuk membantu mengangkat mayat Pipiet ke dalam mobil.

Keduanya sempat mampir ke kios membeli lima liter bensin. Mobil kemudian berjalan ke arah Kenjeran Park. Di sana mereka sempat berhenti untuk berhubungan seks. Tujuannya, untuk menenangkan diri. Mereka lalu mengendarai mobil menuju Bangkalan, Madura.

Baca Juga: Kuasa Hukum : Putusan Praperadilan Berharap Segera Dilimpahkan Ke Kejati Jatim

Pasangan kekasih gelap itu lalu menghentikan mobil di area persawahan Dusun Belabe, Desa Alang-alang. Mayat Pipiet diletakkan di parit. Terdakwa Listiani dan Andrianto menyiram mayat itu dengan bensin. Terdakwa masuk lalu duduk di dalam mobil dan Andrianto membakar korban Pipiet.

Keduanya kemudian pulang ke Surabaya. Sebelum ke rumah masing-masing, mereka sempat berhubungan badan di dalam mobil. Atas perbuatnya terdakwa didakwa dengan Pasal 338 KUHP Jo Pasal 53 KUHP dan Pasal 181 KUHP. (Rif)

Editor : Redaktur