Kapolsek Simokerto: Saat Dibawa ke Mako, Tersangka AM Mengeluh Sesak

avatar Harian Nasional News

SURABAYA, HNN — Kapolsek Simokerto memberikan keterangan resmi tentang kematian seorang pria berinisial AM warga Surabaya yang di duga sebagai pelaku curanmor. Rabu, (6/9).

 

Dalam wawancaranya, kepada wartawan Kapolsek Simokerto menjelaskan bahwa sebelumnya AM ditangkap oleh sejumlah massa karena terlibat pencurian sepeda motor Honda Beat di Jalan Sidodadi Gang 4 Surabaya.

 

"Pencurian sepeda motor tersebut terjadi dihalaman tempat korban bekerja pada pukul 16.15 Wib," katanya.

 

Menurut Kapolsek, usai tersangka AM diserahkan dan dibawa ke Mapolsek Simokerto, akan tetapi, dalam kurun waktu 2 jam, AM dinyatakan meninggal dunia.

 

Tentunya hal tersebut menjadi pukulan besar dari pihak keluarga yang menimbulkan spekulasi pertanyaan-pertanyaan apa yang telah dilakukan aparat penegak hukum kepada AM hingga menyebabkan saudaranya meninggal dunia.

 

Bahkan pihak keluarga mendatangi Kantor Mapolsek Simokerto untuk menemui Kapolsek guna mendapatkan klarifikasi atas kematian AM.

 

"Kita miliki bukti, saudara kami saat diserahkan ke kantor Polsek Simokerto kondisinya baik baik saja, namun kenapa tiba-tiba saudara kami dikabarkan meninggal dunia," terang informasi dari keluarga AM.

 

Sementara itu, Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho lantas memberikan keterangan yang menyampaikan bahwa, memang betul saat itu AM diserahkan usai kedapatan melakukan pencurian yang diamankan oleh beberapa warga.

 

"Kondisinya wajah AM pada saat diserahkan ke Polsek Simokerto terlihat pucat," terang dia.

 

Dia pun juga menjelaskan soal kondisi tangan AM yang diborgol saat berada di Kantor Polsek Simokerto itu, kita sesuai SOP. Menurutnya, agar tahanan tidak melakukan tindakan diluar dugaan.

 

"Akan tetapi, ketika akan kami periksa AM mengeluh sesak, mengetahui hal tersebut kami bergegas membawa ke RSUD Dr Soewandi," jelas Kapolsek Simokerto.

 

Namun kondisinya saat itu tidak tertolong saat pihak kepolisian membawanya ke RSUD.

 

"Sementara itu, petugas menganalisa perutnya terlihat kosong, dan mungkin kaget saat mendapatkan amukan massa," tandasnya.

 

Bahkan sebagai bentuk kepedulian dan rasa pertanggungjawaban dari pihak kepolisian Polsek Simokerto dengan segera mendatangi rumah duka.

 

"Adapun maksud kedatangan pihak Polsek Simokerto, untuk memberikan bantuan pembiayaan pengajian tahlil di rumah duka," pungkasnya. (Rif)

Editor : KRI