Ace Hasan Sebut Kepemimpinan Ade Puspitasari Sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi Telah Miliki Legitimasi

avatar Harian Nasional News

KOTA BEKASI, HNN - Ketua Dewan Pimpinan  Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat TB Ace Hasan Syadzily menyatakan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi definitif.

Menurut Ace, pengangkatan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi sudah melalui mekanisme berdasarkan AD/ART yang berlaku.

Baca Juga: MP Tolak Gugatan Nofel Terkait Musda Kota Bekasi, Ikhsan Nurjamil: Ini Kemenangan Golkar Jabar

Pernyataan Ace itu sekaligus menyudahi polemik dualisme kepemimpinan partai Golkar di Kota Bekasi setelah sebelumnya muncul klaim sepihak dari kubu Nofel Saleh Hilabi.

"Saya tegaskan bahwa Ketua DDP Partai Golkar Kota Bekasi yang sah, tetap Ibu Ade Puspitasari," tegas Ace dalam keterangan persnya yang diterima HNN, Minggu (24/7/2022).

Seperti diketahui, klaim sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi dilakukan Nofel Saleh Hilabi melalui pemasangan spanduk maupun beragam statmen di media massa.

kendati klaim tersebut tidak diperkuat dengan bukti otentik surat keputusan partai berupa pengangkatan maupun pengesahan dirinya sebagai ketua definitif partai beringin.

Kepemimpinan Ade Puspitasari sebagai ketua definitif didukung suara akar rumput melalui mekanisme yang sah berupa Musyawarah Daerah (Musda) ke-V yang bergulir pada 2021 di Kota Bekasi.

Sesuai AD/ART partai Golkar, Ade berhak atas Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi dari Golkar Jabar bernomor SKEP-75/GOLKAR/XI/2021 atas pertimbangan mendominasi perolehan suara pendukung.

Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Didesak Pecat Pegawai BUMD dan TP3 yang Berafiliasi Kepada Partai Politik

"Jika ada pihak yang mengaku sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi atau ada pihak yang mengaku sebagai pengurus, justru kami mempertanyakan SK-nya dikeluarkan siapa. Dalam organisasi harus ada yang mengeluarkan SK-nya dan Musdanya," katanya.

Dalam Undang-Undang Parpol disebutkan bahwa sengketa partai diselesaikan oleh Mahkamah Partai. "Selama ini, Golkar belum melakukan persidangan apapun terkait Golkar Kota Bekasi. Sehingga semua proses berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada," katanya.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik dari Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi, Hamludin, mengatakan pihak yang telah memperoleh legalitas sebagai ketua DPD Golkar Kota Bekasi, sebaiknya dihormati karena telah menjadi keputusan final partai tersebut.

"Jika internal partai terus ribut karena berebut jabatan, akan merusak mesin politik partai itu sendiri," ujar Hamluddin.

Baca Juga: Imbas Kader Korup Abaikan Kemajuan Golkar Bekasi

Golkar, menurut Hamluddin, merupakan partai penentu kemenangan Pemilu di Kota Bekasi. Hal ini tidak lepas dari partisipasi politik Golkar, pada setiap Pemilihan Kepala Daerah, partai koalisi di mana Golar ada di dalamnya selalu menjadi pemenang.

Hal itu terjadi karena Golkar kala itu masih sangat solid, belum ada riak politik di Internal partai. Jika polemik yang terjadi saat ini terus berlangsung, maka akan merusak rencana politik partai menjelang Pemilu 2024. "Siapa yang rugi?, ya seluruh kader yang bernaung di bawah Partai Beringin" katanya.

Menurut Hamluddin, kader yang tidak memperoleh SK dalam pemilihan Ketua DPD beberapa waktu lalu tidak perlu melangkah terlalu jauh dengan menggalang kekuatan tandingan.

“Justru akan merugikan dirinya sendiri dan simpatisannya, selain tidak punya legalitas, ia (Nofel) bisa dinilai tidak patuh pada keputusan sah partai,” pungkasnya. (red)

Editor : Adji