SURABAYA, HNN - Peralihan siaran dari analog ke digital memantik perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Untuk memastikan peralihan itu berlangsung baik, LaNyalla mengunjungi Kantor tvOne Biro Jawa Timur.
Kehadiran LaNyalla diterima langsung Kepala Biro tvOne Jawa Timur, Hentty Kartika.
Baca Juga: Membawa DPD RI Semakin Dipercaya Publik, Fahira Idris Dukung LaNyalla Pimpin Kembali DPD RI
Hentty menjelaskan terjadi penurunan jumlah pemirsa tvOne di Jawa Timur sejak peralihan siaran dari analog ke digital. "Ada penurunan sekitar 60 persen," ujar Hentty, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, salah satu penyebab adalah rendahnya pembagian STB kepada masyarakat.
"Misalnya alokasi STB dari pemerintah itu 300 ribu, namun yang dibagikan itu tidak sampai 300 ribu. 30 ribu misalnya," terang Hentty.
Ia pun mempertanyakan kesiapan pemerintah mengenai peralihan penyiaran dari analog ke digital. "Kita justru bertanya, pemerintah siap tidak dengan hal ini?" tanyanya.
Dikatakan Hentty, sukses peralihan siaran dari analog ke digital bergantung kepada STB. Sementara dengan luas wilayah yang cukup besar, persentase pembagian STB di Jawa Timur terbilang kecil dibanding daerah lainnya.
Baca Juga: Buka Orientasi Anggota DPD RI Periode 2024-2029, LaNyala Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinergi
"Transmisi kami ini ada di Surabaya dan Kediri. Cover area kami 38 kabupaten/kota. Banyak kabupaten/kota yang belum bisa menerima siaran digital ini. Misalnya Malang, Batu, Trenggalek, Pacitan dan beberapa wilayah lainnya belum bisa menerima siaran digital," tutur Hentty.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap pemerintah serius dalam hal menyiapkan seluruh infrastruktur peralihan siaran dsri analog ke digital ini.
"Seluruh perangkat pendukungnya harus dipersiapkan dengan baik. Jangan hanya mendorong peralihan saja, tetapi perangkat pendukungnya tidak diperhatikan dengan baik," tutur LaNyalla.
Menurut Senator asal Jawa Timur itu, hal ini penting diperhatikan agar jangan sampai masyarakat sebagai penikmat siaran justru menjadi korban dari kebijakan peralihan siaran ini.
"Kalau perangkatnya belum siap, teknologi dan infrastrukturnya belum siap, bukan hanya industri penyiaran yang dirugikan tetapi juga masyarakat sebagai pemirsa siaran," tegas LaNyalla.
Oleh karenanya, tokoh asal Bugis yang besar di Surabaya itu meminta kepada pemerintah untuk betul-betul melakukan pemutakhiran seluruh perangkat dan teknologi dalam kebijakan peralihan siaran dari analog ke digital ini.
"Saya tekankan agar hal ini diperhatikan dengan baik, agar tak ada yang dirugikan dalam kebijakan ini," terang LaNyalla. (D1N)
Editor : Redaktur