Surabaya, HNN - Sebuah video memperlihatkan adegan shooting di tempat pengungsi erupsi Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur viral di media sosial.
Ketua Wilayah SAPMA Pemuda Pancasila Jawa Timur, Arderio Hukom, angkat bicara terkait tayangan sinetron yang mengambil lokasi shooting di tempat pengungsi itu ramai dibicarakan di Twitter hingga Instagram.
Baca Juga: Sapma Pemuda Pancasila Jawa Timur Tolak Pernyataan Junimart Girsang
"Sinetron yang diketahui berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) itu ramai dibicarakan karena dinilai kurang rasa empati, dengan mengambil lokasi shooting di daerah bencana", ucap Aderio
"SAPMA Pemuda Pancasila Jawa Timur mengecam keras hal-hal demikian, dikarenakan ini sedang dalam bencana tapi kenapa sibuk buat drama?", kecam Arderio Hukom selaku Ketua Wilayah SAPMA Pemuda Pancasila Jawa Timur.
Tambah Aderio, sebelumnya diberitakan, dalam beberapa slide postingan yang viral di media sosial, ada ajakan untuk memboikot shooting sinetron yang dibintangi Chris Laurent dan Alisia Rininta. Bahkan beredar juga potongan video yang dilakukan didepan umum dan disaksikan oleh warga.
Baca Juga: DPW Srikandi Pemuda Pancasila Jawa Timur Salurkan Bansos ke Jombang
"Bencana belum berakhir, bahkan korban hilang pun belum semua ditemukan kenapa bisa kepikiran shooting sinetron yang jelas tujuannya untuk komersil dilakukan di lokasi bencana." tegas Arderio Hukom.
Sementara erupsi besar Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12) dan hingga kini banyak korban yang ditemukan tewas dan beberapa sedang dilakukan pencarian.
Baca Juga: Persit Kartika Chandra dan Relawan Bersinergi Bantu Korban Longsor
Sementara Adam Syarief koordinator tanggap bencana erupsi Semeru dari SAPMA Pemuda Pancasila Jawa Timur, menyangkan adanya pembuatan shooting di lokasi pengungsian tersebut.
"Relawan Pemuda Pancasila dan SAPMA Pemuda Pancasila sejak hari pertama sudah turun dilokasi bencana, pasti shooting- shooting seperti ini akan menyakiti warga yang terdampak juga para relawan yang masih berjuang di lokasi bencana." tutup Adam (*)
Editor : Redaktur