JAKARTA, HNN - Para atlet asal Jawa Timur yang akan berlaga di PON XX 2021 Papua meradang. Pasalnya, anggaran untuk Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) dipangkas. Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur merespons keluhan para atlet.
Senator asal Jawa Timur itu berharap masalah ini tidak mengganggu persiapan atlet serta pencapaian Jatim di PON nanti.
Baca Juga: Refleksi Lima Tahun Kepemimpinan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti
"Kita mengingatkan Pemprov Jatim agar tidak mengurangi anggaran Puslatda. Karena, hal tersebut dapat menurunkan semangat para atlet," tutur LaNyalla, Jumat (7/5/2021).
Menurutnya, persiapan atlet memerlukan biaya ekstra yang sejalan dengan target yang ingin dicapai.
"Target Jatim menjadi juara umum tidak mungkin tercapai jika biaya persiapan di tekan. Karena pastinya kondisi ini tidak akan mendukung program yang telah disusun oleh pelatih," ujarnya.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu khawatir pengurangan anggaran akan berimbas terhadap komponen-komponen lainnya.
Baca Juga: Bustami: Obyektif Saja, Ketua DPD Sudah Mengerjakan yang Sekarang Muncul Jadi Wacana
"Salah satu imbasnya adalah jumlah kontingen yang berangkat. Bisa jadi Jatim tidak mengikutsertakan cabang-cabang olahraga tertentu serta pemotongan anggaran gaji serta logistik," katanya
LaNyalla sangat menyayangkan jika Pemprov Jatim tidak segera merespon keluhan dan keberatan para atlet.
"Selain fisik yang terganggu melalui latihan yang kurang maksimal, fokus atlet juga bisa berkurang. Imbas juga bisa terjadi pada ofisial tim dan pelayanan terhadap atlet," ujarnya.
Baca Juga: Membawa DPD RI Semakin Dipercaya Publik, Fahira Idris Dukung LaNyalla Pimpin Kembali DPD RI
Anggaran untuk Puslatda Jawa Timur awalnya diusulkan sebesar Rp 425 miliar oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Namun, anggaran itu turun menjadi Rp 390 miliar dan akhirnya disepakati Rp 192 miliar.
Ternyata masih ada perubahan. Pemprov Jatim memotong anggaran itu sebesar Rp 23 miliar. Sehingga, kini anggaran untuk puslatda hanya tersisa Rp 169 miliar.(d1n)
Editor : Redaktur