SURABAYA – Suasana Gedung Negara Grahadi, Surabaya, kembali mencekam pada Sabtu malam (30/8/2025). Sekitar pukul 21.58 WIB, massa aksi yang sejak sore memadati area sekitar Grahadi melakukan pembakaran terhadap Press Room Grahadi, yang terletak di pintu gerbang sisi kiri gedung, tepat di samping SMA Tri Murti. Bangunan sederhana yang selama ini menjadi pusat aktivitas wartawan serta lokasi parkir motor jurnalis itu ludes dilalap api.
Kebakaran berlangsung cepat, disertai kobaran api besar yang membuat wartawan dan warga sekitar panik. Asap hitam pekat membumbung tinggi, terlihat jelas dari Jalan Gubernur Suryo yang ditutup total akibat kericuhan.
Baca Juga: Kadispora Jatim: Kesalahpahaman Terkait Penggunaan Lapangan Jatim Seger Dipastikan Takkan Terulang
Pantauan di lapangan menunjukkan hanya aparat TNI yang terlihat berjaga sejak sore hari. Sementara aparat kepolisian sama sekali tidak tampak di lokasi kejadian. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan jurnalis maupun warga sekitar, mengingat potensi kerusuhan sudah terlihat sejak sore.
Kerusuhan Sabtu malam ini bukan yang pertama. Sehari sebelumnya, pada Jumat malam (29/8/2025), massa juga melakukan aksi anarkis dengan membakar sejumlah sepeda motor yang terparkir di dalam kompleks Grahadi.
Baca Juga: Jatim KLB Polio, Ketua DPD RI Minta Pemprov Ambil Langkah Komprehensif
Hingga berita ini diturunkan, belum bisa dijinakkan, dan dipastikan fasilitas pers yang menjadi titik vital peliputan di Grahadi kini sudah tidak bisa digunakan lagi.
Seorang wartawan yang menjadi saksi mata mengatakan, kondisi ini membuat kerja jurnalistik terganggu. “Press Room itu satu-satunya tempat wartawan bisa bekerja di area Grahadi. Sekarang habis terbakar. Kami tidak tahu harus bagaimana besok,” ujarnya dengan nada kecewa.
Baca Juga: Atlet Hoki Puslatda Jatim Kecewa Dilarang Latihan di Lapangan Jatim Seger Milik Pemprov Jatim
Sementara itu, pihak Pemprov Jatim maupun aparat keamanan belum memberikan keterangan resmi terkait eskalasi kerusuhan dua malam berturut-turut di jantung pemerintahan Jawa Timur tersebut. (red)
Editor : Redaktur