Walikota Surabaya Revisi Kebijakan Karantina Untuk Atlit Jatim PON XX

avatar Harian Nasional News

Mimika Papua, HNN - Setelah menuai protes, Pemerintah Kota Surabaya merevisi kebijakan karantina bagi kontingen Jatim setibanya dari PON XX Papua.

Keputusan mengubah surat edaran tersebut demi mengakomodir semua pihak tanpa mengesampingkan keselamatan atlet dan ofisial, serta lingkungan di sekitarnya.

Baca Juga: KONI Jatim Gandeng RS Universitas Airlangga Pantau Kesehatan dan Prestasi Atlet

Melalui kebijakan terbaru ini, maka surat no. 443.2/13174/436.8.4/2021 tanggal 4 Oktober 2021 tentang Pelaksanaan Karantina Bagi Atlet dan/atau Official PON XX Papua yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Kota Surabaya, Senin 4 Oktober 2021 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Selain mencabut surat sebelumnya, melalui surat terbaru Pemkot Surabaya no. 443.2/13334/436.8.4/2021 tanggal 6 Oktober 2021 tentang Upaya Perlindungan Kesehatan bagi Atlet dan Tim Official PON XX Papua, yang ditandatangani Kepala BPB Linmas, Irvan Widyanto, Pemkot memberikan opsi untuk melakukan karantina mandiri.

Baca Juga: Pembalap MTB Jatim Unggul Raih  Juara Umum Kejurnas 2024

Terkait surat tersebut, Ketua Harian KONI Jatim Sekaligus Ketua Satgas Kontingen PON Jatim di PON XX Papua, M. Nabil menyampaikan terima kasih kepada Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Kepala BPB Linmas Irvan Widyanto karena sudah mengakomodir saran yang diberikan oleh KONI Jatim.

“Saya atas nama KONI Jatim mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya, khususnya kepada Pak Eri yang mendengarkan saran kami. Ini keputusan yang sangat bijak,” ucap Nabil.

Baca Juga: Pelepasan Atlet Muaythai Jatim, Tryout ke Thailand

Nabil juga yakin, dengan surat terbaru ini semua pihak bisa menerima dengan baik. Setidaknya, atlet Jatim, khususnya yang ber-KTP Surabaya yang sebelumnya resah, kini bisa berlaga dengan tenang.

“Atlet dan ofisial ini kan sudah melakukan swab antigen secara rutin. Bahkan atlet harus menjalani swab dulu sebelum bertanding. Begitu juga sebelum kepulangan, mereka akan menjalani swab PCR. Jadi protokol kesehatan sudah dijalankan dengan ketat. Jadi, sebetulnya KONI Jatim dan Pemkot Surabaya satu frekwensi,” paparnya. (d1n)

Editor : Redaktur