Kartu ATM PKH Di Tahan, Warga Gruduk Rumah Oknum Aparat Desa Sukobanah

avatar Harian Nasional News

SAMPANG, HNN -Warga Dusun Lon Nangkek Desa Sokobanah Daya gruduk rumah oknum aparat Desa Sokobanah Daya Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang, diduga Kartu ATM Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Tahan oleh oknom aparat desa yang berinisial "R", tidak diberikan kepada warga yang berhak menerima bantuan tersebut. Kedatangan warga ke rumah "R" untuk meminta kartu ATM guna untuk mendapatkan hak nya. Sabtu 09/01/2021.

"S" salah seorang penerima bantuan yang berdomisili di Dusun Lon Nangkek mengeluhkan karena kartu ATM Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kemensos, ditahan oleh oknum aparat desa, mereka bersama warga lainnya mendatangi rumah "R" oknum aparat desa untuk meminta agar Kartu ATM PKH dikembalikan kepada warga yang berhak.

Baca Juga: DPD LPKAN Indonesia Provinsi Jawa Timur Peduli Korban Bencana Erupsi Gunung Semeru

"Kami cuma mau meminta kartu ATM PKH milik kami yang dari kemensos mas", ungkapnya kepada wartawan.

"Apapun alasannya kartu ATM PKH adalah milik warga penerima bantuan, bukan milik oknum aparat desa. Sejak mendapat bantuan PKH kartu tersebut dipegang oleh "R" oknum aparat desa Sokobanah Daya", tambahnya.

Baca Juga: Gabungan Pengusaha Rumah Hiburan Umum (GAPERHU) Peduli Semeru

Warga berharap agar Dinas Sosial Kabupaten Sampang, dapat membantu warga, agar kartu ATM PKH dikembalikan kepada yang berhak menerima bantuan.

"Dengan adanya kasus tersebut, kami berharap agar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sampang segera turun tangan membantu masyarakat, agar kartu ATM PKH bisa diserahkan kepada masyarakat yang mendapat bantuan"' harapnya.

Baca Juga: KKSS Jawa Timur Peduli Korban Bencana Banjir Bandang Kota Batu

"S" juga menyampaikan bahwa setelah mereka cek di buku Rekening tidak sesuai dengan yang kami terima dan sudah berkali kali berupaya meminta kartu ATM PKH, untuk diserahkan kepada warga, namun saudara "R" oknum aparat desa selalu menggunakan berbagai macam alasan sehingga kami dan warga yang lain merasa di bohongi" tandasnya.

Semenjak berita ini diturunkan "R" oknum aparat desa, tak dapat ditemui. (Aab/Tomi)

Editor : Redaktur