Menjalani Komplikasi dari Atas Kursi Roda, Nyimas Dewi Arimbi Tetap Berupaya Wujudkan Mimpi Anaknya Bermain di DBL

Reporter : 94R

PALEMBANG, HNN.Com - Do'a dipanjatkan seorang ibu yang duduk di atas kursi roda. Ibu bernama Nyimas Dewi Arimbi (44) itu berada di pinggir lapangan. Ia mendo'akan anaknya bisa tampil maksimal di debutnya di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 South Sumatra (DBL Seri Palembang).

 

Baca juga: Jawa Timur Tuan Rumah Sirkuit Nasional Padel Seri III 2025 di Surabaya

Nyimas adalah ibu dari pemain tim basket putra SMA Bina Sriwijaya Indonesia (BSI) Palembang, Zaki Novran Saputra (15). Sejak ia melahirkan Zaki, 15 tahun yang lalu, Nyimas mengalami berbagai penyakit serius. Sampai kemudian ia didiagnosa mengalami komplikasi sejumlah penyakit. Sudah belasan tahun Nyimas harus menjalani cuci darah. Bahkan belakangan ini sampai harus tiga kali seminggu. Penyebabnya, ginjalnya sudah tidak berfungsi dan kondisi katup jantung yang bocor selebar 4,5 cm.

 

Namun di balik kondisinya itu, Nyimas tetap ingin mewujudkan mimpi sang buah hati, Zaki. Zaki punya mimpi sederhana: bisa main di panggung anak muda terbesar di Indonesia, DBL. Mimpi Zaki itu hadir ketika melihat saudara sepupunya, yang juga sempat diasuh oleh Nyimas, Anggun Annaila Zahra berhasil meraih prestasi lewat basket. Dari panggung DBL, Anggun kemudian bisa merasakan bagaimana mendapatkan panggilan Timnas Basket Putri U18. Bahkan lewat basket, Anggun bisa merasakan terbang ke Amerika bersama para pemain terbaik di DBL yang tergabung dalam skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024.

 

Ketika Anggun tampil di DBL, Nyimas dengan kondisinya yang sudah sakit-sakitan

kerap menemani keponakannya itu bertanding. Ia berharap, hal serupa bisa ia jalani bersama putranya, Zaki. Sebenarnya Zaki berkesempatan main di DBL sejak ia memasuki bangku SMA, tahun lalu. Sayang, tahun lalu tim basket putra SMA BSI Palembang belum bisa bertanding di DBL Seri Palembang. Zaki pun akhirnya cukup puas hanya bermain di

rangkaian acara DBL Seri Palembang, yakni lewat AZA 3x3 Competition.

 

Nah, tahun ini kesempatan untuk Zaki bisa bermain di DBL datang. Tim basket putra BSI Palembang lolos verifikasi. Zaki menjalani debutnya lawan dengan membela SMA BSI Palembang menghadapi SMAN 1 Unggulan Muara Enim, 15 September 2025 di GOR Jakabaring, Palembamng.

 

“Sebenarnya saya lagi drop. Tapi inilah momen yang saya tunggu-tunggu. Zaki akhirnya bisa bermain DBL. Saya harus datang nonton langsung. Alhamdulillah ada orang baik yang meminjamkan mobil dan oksigen untuk mengantarkan saya ke GOR,” kata Nyimas.

Sayangnya, di laga perdana itu tim putra SMA BSI Palembang langsung kandas. Sekolah Zaki kalah, 27-37 atas SMAN 1 Unggulan Muara Enim. Namun di laga itu, Zaki termasuk moncer. Ia menyumbang 8 poin dan 8 rebound meski timnya kalah 27-37. Meski hasil belum berpihak, sang ibu tetap bangga. “Saya bilang ke Zaki, jangan nangis. Masih ada tahun depan. InsyaAllah ada bonus dari Allah,” tutur Nyimas

sambil menahan air matanya.

 

Baca juga: Perenang Sidoarjo dan Surabaya Jadi Tulang Punggung Jatim ke Kejurnas Renang OWS di Lampung 2025

Zaki merupakan anak kedua dari pasangan Nyimas Dewi Arimbi dan Muhammad, keduanya asli Palembang. Ia memiliki seorang kakak perempuan, Aisya Aulia, dengan jarak usia hampir enam tahun. Awal 2009, keluarga ini mendapat berkah: Nyimas hamil anak kedua. Namun, cobaan berat datang menjelang kelahiran Zaki pada November 2009. Nyimas

mengalami hipertensi parah. Kondisi itu membuat proses persalinannya sangat berisiko.

 

“Zaki akhirnya bisa dilahirkan normal. Tapi saya katanya ketika itu kejang dan seketika koma tiga bulan,” kenang Nyimas. Ia hanya mengingat samar suara tangis bayinya, sebelum kemudian benar-benar sadar ketika Zaki berusia delapan bulan.

 

Selama Nyimas terbaring sakit, Zaki kecil dirawat ayah dan neneknya. Baru ketika berusia dua tahun, Nyimas mengambil alih perawatan penuh meski sudah harus rutin cuci darah dua kali seminggu. “Sejak saat itu saya tak pernah pisah dengan Zaki. Saya rawat betul dia sampai bisa mewujudkan cita-citanya,” ujarnya.

Olahraga basket memang sudah melekat pada keluarga besar Nyimas. 

 

Baca juga: Sangar Rek ! Persebaya Bantai Bali United 5-2 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya

Selain Anggun, Zaki juga merupakan keponakan dari Tedy Marta Reza. Nama itu adalah mantan pebasket yang kini menjabat Ketua Perbasi Banyuasin. Zaki pun tumbuh dengan kecintaan pada basket sejak kelas 4 SD. Bakatnya didukung oleh kerja keras di sekolah maupun klub. Meski fokus pada olahraga, ia juga berprestasi di bidang akademik. Nilainya stabil di atas 70, bahkan ia lulus SMP dengan hafalan Juz 30.

 

Bagi Nyimas, DBL Palembang bukan sekadar kompetisi. Ia rela menempuh perjalanan 13 km dari rumahnya di Perumnas Sako menuju Jakabaring Sport Center untuk hadir di tribun, sekalipun dengan kursi roda. Hal itu ia jalani ketika masih mendampingi Anggun tampil di panggung DBL.

 

Kisah Zaki dan Nyimas Dewi Arimbi menegaskan bahwa panggung DBL bukan hanya ajang olahraga. Tapi kompetisi ini juga menjadi wadah mimpi anak-anak muda. Di mana di dalamnya ada pengorbanan dan tentu kasih sayang keluarga.

 

“Saya ingin melihat Zaki bisa mewujudkan mimpinya. Semoga dia bisa membanggakan orang tua seperti sepupunya Anggun, bahkan membela Indonesia lewat Timnas,” harap Nyimas.(Mochammad Fasichullisan)

Editor : Redaktur

PERISTIWA
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru