UK Petra Gandeng KAD Anti Korupsi Jatim Gelar Seminar Anti Korupsi di Kalangan Mahasiswa

SURABAYA, HNN — Universitas Kristen (UK) Petra bekerjasama dengan Komite Advokasi Daerah (KAD) Anti Korupsi menggelar Forum Diskusi Anti Korupsi di salah satu hotel di Surabaya, Sabtu (4/5/2024). Acara yang mengusung tema ‘Kukuh Integritas, Korupsi Kami Hempas’ diikuti oleh mahasiswa yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Pahlawan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan UK Petra, Dr. Rudy Setiawan S.T.M.T acara guna menciptakan mahasiswa yang berintegritas dan mampu berkontribusi dalam pencegahan korupsi. Misalnya, kalau di masing-masing kampus ada kegiatan dan mereka mengelola dana, bagaimana mengelola dana ini. Disatu sisi bermanfaat dan disisi lain pertanggungjawabannya juga harus jelas.

“Dalam acara ini, mahasiswa juga didorong untuk mencetuskan ide ide yang bisa diimplmenetasikan. Itu sebabnya di hari kedua mereka akan presentasi dan ada juga juri yang akan menilai apakah ide yang mereka lontarkan itu hanya sekedar teoritis atau bisa diterapkan,” katanya.

Menurutnya, mencegah korupsi harus memulai dari diri sendiri. Kalau hendak mengubah keadaan harus jadi agen perubahan. Dari lingkup terkecil seperti di kegiatan kemahasiswaan. Kemudian ke skala yang lebih besar. Yang paling penting adalah, kata dia, membangun integritas. “Apakah mereka (mahasiswa) bisa memberi contoh dan memberi teladan yang baik. Tidak mencontek. Itukan merugikan orang lain. Harapannya setelah lulus mereka sudah ada value yang dipegang dengan kuat,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, para peserta berasal dari delapan perguruan tinggi seperti Universitas Airlangga (Unair), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Ciputra dan UK Petra. “Masing-masing perguruan tinggi hanya dibatasi tiga perwakilan mahasiswa,” terangnya.

Syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mengikuti acara ini antara lain, perguruan tinggi tersebut harus terakreditas A. Kemudian mahasiswa yang dikirim harus mendapat rekomendasi dari pimpinan kampus. Indek Prestasi Kumulatif (IPK) mininal 3,5. Aktif di kegiatan kemahasiswaan dan berkelakuan baik. “Jadi ini sifatnya tidak dibuka untuk umum. Kita mengundang perwakilan mahasiswa supaya kita bisa diskusi dan apa yang kita diskusikan bisa ditindaklanjuti,” tandas Rudy.

Ketua KAD Anti Korupsi Jawa Timur, Reswanda mengatakan, acara ini bertujuan untuk menjadikan anak muda seperti mahasiswa menjadi agen perubahan karena mereka adalah calon pemimpin masa depan. Mahasiswa ini diharapkan memiliki kemampuan mengidentifikasi apa saja dilingkungan mereka yang terdekat. Apakah lingkungan kampus, keluarga dan juga pertemanan. Mereka mampu membaca mana kegiatan dan tindakan yang tidak berintegritas dan mana yang berintegritas. “Dengan kemampuan membedakan itu, mereka punya penyikapan dan strategi dalam hal penegakan integritas,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua KAD Anti Korupsi Jatim Bidang Pariwisata, Suryo Widodo mengatakan, integritas merupakan hal yang paling mendasar, utamanya dalam pemberantasan korupsi. Maka, pendidikan sejak dini sudah diajarkan anti korupsi. Beberapa waktu lalu misalnya, di setiap sekolah ada yang namanya kantin kejujuran. “Di perkuliahan misalnya, mahasiswa juga harus jujur. Dan integritas ini diperlukan di semua bidang. Kalau perlu dari SD (sekolah dasar) sudah tahu,” ujarnya.

Salah satu peserta, Aulia Thaariq, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengatakan, acara ini mendiskusikan persoalan korupsi yang hampir ada di semua aspek kehidupan. Untuk itu, dia berharap, dari kegiatan ini bisa terbangun integritas dalam hal pemberantasan korupsi. “Menurut saya acara diskusi ini sangat penting karena kita bisa memberi pendapat dan solusi ke depan seperti apa,” terangnya. (Rif).

Editor : Redaktur