KOTA BEKASI, HNN - Sejumlah tokoh Kota Bekasi digadang-gadang bakal maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bekasi yang akan digelar pada November 2024 mendatang.
Namun yang menjadi perhatian, mencuatnya nama Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi Kusnanto Saidi, masuk bursa calon Wali Kota Bekasi yang diusung Partai Golkar.
Baca Juga: Aktivis Pemuda Dukung Kusnanto Saidi Maju Sebagai Cawalkot Bekasi
Menanggapi hal tersebut, fungsionaris Golkar Jawa Barat Asep Suparman mengungkapkan, bahwa partainya memastikan akan mendukung siapapun yang ingin membangun Kota Bekasi ke depan agar lebih baik.
"Pastinya, siapapun yang akan maju dalam kontestasi pilkada Kota Bekasi yang diusung oleh partai, Golkar tentunya memiliki kriteria tersendiri. Baik itu berasal dari kader maupun non kader. Salah satunya mempertimbangkan soal komitmennya dalam membangun Kota Bekasi ke depan," ujar Asep saat diminta tanggapannya terkait masuknya dirut RSUD dalam bursa cawalkot Bekasi, Sabtu (6/4/2024).
Namun demikian, lanjut Asep, bila dilihat dari rekam jejaknya, Kusnanto Saidi dinilai sosok yang memiliki komitmen dalam membangun Kota Bekasi. "Salah satu prestasi yang pernah ia torehkan adalah bagaimana saat mengendalikan wabah Covid-19 yang saat itu sejumlah rumah sakit mengalami persoalan serius. Namun di bawah kepemimpinan beliau, RSUD Kota Bekasi bahkan mendapatkan penghargaan tingkat nasional sebagai rumah sakit yang berhasil dalam penanganan wabah Covid-19 tersebut," kata Asep.
Baca Juga: Putra Indramayu Siap Maju Jadi Bakal Cabup Bekasi
Selain itu, kata Asep, bahwa sosok Kusnanto yang merupakan putra asli daerah (Betawi Bekasi) tentunya memiliki segudang pengalaman baik itu di birokrasi maupun persoalan masyarakat Kota Bekasi yang sangat heterogen tersebut.
"Kami yakin, Pak Kusnanto mampu melanjutkan proses pembangunan yang pernah dicanangkan oleh wali kota Bekasi sebelumnya yang berasal dari kader Golkar yakni Pak Rahmat Effendi. Karena Bekasi itu butuh sosok yang egaliter. Jika calon wali kota ke depan terlalu elitis dan hanya mengandalkan pencitraan dan popularitas maka sudah barang tentu akan sulit untuk bersaing dengan daerah penyangga Jakarta lainnya," kata dia.
Asep menilai, Kusnanto mampu merangkul semua komponen masyarakat Kota Bekasi.Di mana pasca Rahmat Effendi menghadapi persoalan hukum, kemudian estafet kepemimpinan dipegang oleh Tri Adhianto, pembangunan Kota Bekasi nyaris lumpuh.
Baca Juga: Etos Indonesia: Tri Adhianto Harus Jeli dalam Memilih Calon Pendampingnya
"Nah, tentunya masyarakat Kota Bekasi merindukan sosok pemimpin yang mampu mengakomodasi seluruh komponen, bukan hanya pemimpin yang hanya sekedar memburu rente. Menurut hemat saya, Kusnanto sangat cocok sebagai generasi penerus perjuangan yang pernah dicita-citakan oleh wali kota sebelumnya," pungkas Asep. **
Editor : Redaktur