SIDOARJO | HNN - Impian Tim Kota Surabaya menjadi Juara berakhir sudah, langkah tim sepak bola Kota Surabaya harus terhenti di babak 8 besar Porprov VIII/2023.
Meski memiliki sejumlah peluang emas, Rofano Afrilian dkk tidak mampu menciptakan satupun gol selama 90 menit waktu normal dan 30 menit perpanjangan waktu.
Tim kita Surabaya akhirnya kalah 7-8 dari Kota Kediri di babak adu penalti.
Satu peluang emas sempat diciptakan penyerang sayap Kota Surabaya Adris Leo Felle di babak pertama. Namun, tendangan keras Adris di dalam kotak penalti mampu ditepis kiper Kota Kediri Misbahul Akmal Santoso.
Memasuki babak kedua, dua peluang emas juga diciptakan pemain pengganti Fristino Brama Putra. Sayang, dua kali tendangannya juga harus melebar tipis di samping gawang Kota Kediri.
Ketika masuk babak perpanjangan waktu, dua peluang juga diciptakan Adrian Putra Maulana dan Rofano Afrilian. Namun, dua peluang pemain Kota Surabaya itu juga belum berbuah gol.
"Itulah sepak bola, ada kalah ada menang, kami sudah mempersiapkan semaksimal mungkin, tapi kalau belum ada rezeki ya tidak bisa," kata pelatih Kota Surabaya, Yusuf Money.
Dewi fortuna tampaknya tidak berpihak pada Kota Surabaya. Dalam tiga laga fase grup sebelumnya masalah penyelesaian akhir tidak muncul.
"Sebelumnya luar biasa, baru disini (banyak peluang terbuang, Red). Kami kurang beruntung," ucap Yusuf.
Sementara itu pelatih Kota Kediri, Wimba Sutan Fanosa menilai anak didiknya bermain sesuai instruksi. Yaitu memainkan pressing ketat.
"Tadi kita melihat anak anak kurang maksimal, hingga perlu diatur kan tenaga baru," terangnya saat jumpa pers.
Saat ditanya banyaknya pemain Kediri yang dapat kartu Kuning, Wimba menjawab, "Itu bagian dari strategi," paparnya.
"Mulai menit nol sampai 120 anak-anak menjalankan instruksi main press di atas. Terus tidak melakukan pelanggaran di luar kotak penalti. Itu yang menyebabkan kami bisa menahan Surabaya," kata Wimba. (*)
Editor : Tri