Pemeran Prabu Siliwangi Siap Maju di Pilwalkot Bekasi

avatar Harian Nasional News
serial Raden Kian Santang, An An Kusmardian
serial Raden Kian Santang, An An Kusmardian

JAKARTA, HNN -  Aktor pemeran Prabu Siliwangi dalam serial Raden Kian Santang, An An Kusmardian menanggapi santai soal hasil rilis Etos Indonesia Institute terkait dengan survei calon Wali Kota Bekasi dalam Pilkada 2024 mendatang.

Aktor yang akrab disapa Kang Prabu ini mengatakan, bahwa survei merupakan persepsi publik. Oleh karena itu, dirinya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas penilaian masyarakat tersebut.

“Jika ada yang mengharapkan saya maju pada Pilkada Kota Bekasi tentu perlu dihargai. Meski secara pribadi saya tidak berambisi ingin menjadi pejabat publik. Bahkan saya pun tidak terpikirkan ingin menjadi pejabat publik. Bagi mereka yang memilih saya, mungkin karena saya merupakan publik figur,” kata Kang Prabu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Kendati demikian, kata Kang Prabu, dunia politik bagi dirinya bukan hal yang baru. Sebab, pada tahun 2013 ia pernah menjadi salah satu calon wakil bupati Garut mendampingi Ahmad Bajuri yang diusung Partai Demokrat.

“Bagi saya, pengabdian kepada bangsa dan negara bukan hanya lewat jalur politik. Sebagai pelaku seni, kami pun berusaha semaksimal mungkin mengedukasi masyarakat lewat jalur seni. Namun jika masyarakat memanggil untuk hadir dan berkiprah melalui jalur politik kenapa tidak? Sepanjang itu bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi baik kepada bangsa dan negara tentunya kami harus siap,” ujar Kang Prabu dengan senyum manisnya.  

Kang Prabu juga mengaku ketika namanya muncul dalam survei Etos Indonesia Institute dalam bursa Cawalkot Bekasi, banyak teman seprofesinya menanyakan akan hal tersebut. 

“Memang banyak teman-teman menanyakan soal hasil survei. Bahkan ada yang sempat bercanda agar saya menjadi Prabu yang sebenarnya dalam kepemimpinan daerah, sebagaimana yang selama ini saya perankan dalam serial Raden Kian Santang. Tapi, apapun itu, saya tanggapi dengan santai,” ucapnya.

Sebelumnya, lembaga survei Etos Indonesia Institute merilis hasil surveinya terkait dengan bursa Cawalkot Bekasi 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute Iskandarsyah mengatakan nama Tri Adhiyanto tetap meninggalkan banyak pesaingnya dari 5 tokoh yang diunggulkan. Namun  menurut dia, posisi Ketua DPC PDI-P itu sangat menguntungkan.

“Selain itu, giat beliau (Tri) dalam melakukan konsolidasi dan sosialisasi yang terus menunjang elektabilitas tetap di rangking teratas. Tinggal mencari figur wakil yang tepat,” ungkap Iskandar, Senin (4/10/2022).

Survei yang dilakukan ETOS Indonesia Institute kali ini menggunakan 1000 responden dengan margin error 2,15% pada tingkat kepercayaan 97%. Survei dilakukan secara random.

Iskandar mengatakan, survei terhadap 5 kandidat yang dilakukan Etos Indonesia Institute, Tri Hardiyanto 28,50%, kemudian disusul oleh Heri Koeswara 20,80%, An An Kusmardian 16,40%, Novel Saleh Hilabi 15,60%, Zainul Miftah 11,40% dan sisanya lain-lain.

Menariknya, kata Iskandar dari hasil survei yang dilakukan oleh Etos ada nama An An Kusmardian atau yang sering disapa Kang Prabu, mendapat respon publik yang cukup besar. 

Di mana aktor yang membintangi figur Prabu Siliwangi dalam Serial Prabu Kian Santang itu selama ini tak terduga masuk dalam konstalasi politik di Kota Bekasi. 

“Saya belum tahu orangnya, tapi nama An An atau Kang Prabu ini banyak masyarakat yang menulis dalam questioner, meski beliau bukan dari background politik,” beber Iskandar.

Padahal, kata Iskandar, jika dilihat dalam survei sebelumnya, setiap posisi calon kepala daerah pasti terisi oleh orang-orang parpol. 

“Dengan kehadiran aktor ini bisa menjadi warna dalam politik Kota Bekasi. Dimana ada nama An An Kusmardian atau Kang Prabu itu menjadi kandidat Calwalkot Kota Bekasi,” ucapnya.

“Mungkin kawan-kawan media akan lebih tahu beliau (An An Kusmardian), lebih detail background-nya, info terakhir beliau memang orang seni,”  kata Iskandar,

Iskandar menambahkan Kota Bekasi sangat dinamis dalam pergerakkan politiknya. History politik Kota Bekasi adalah milik PDIP dan Golkar.  Tak bisa dipungkiri, dua partai tua itu sangat paham di salah satu penyangga Kota Jakarta ini.

Iskandar mengatakan, dengan teritorial yang sangat luas, dan dengan dinamika kota-nya juga sangat dinamis, sektor-sektor apapun yang ada di Kota Patriot itu bakal running pesat.

Oleh karena itu pihaknya berharap dalam survei yang ke 6 pergerakkan hasil survei akan lebih dinamis lagi, untuk segera mengerucut ke kandidat terkuat.

“Saya ucapkan sekali lagi selamat kepada nama-nama yang masuk kembali dalam lima besar di survei kita ke 5, selain nama incumbent Mas Tri (Politisi PDIP), ada mas Heri Koeswara (Politisi PKS), ada Kang An An Kusmardian (Aktor), Novel Saleh Hilabi (Politisi Partai Golkar) dan bung Zainul Miftah (Politisi Partai Golkar),” katanya.

Iskandar pun berharap hasil survei ini akan menjadi barometer politik Kota Bekasi. Sebab publik saat ini sangat berharap agar Kota Bekasi dipimpin oleh kaum muda,” pungkasnya. (*)

Editor : Adji