SURABAYA, HNN - Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) mulai mendeklarasikan persiapan PON XXI 2024. KONI Jawa Timur (Jatim) pun sudah melakukan berbagai tahapan untuk tampil maksimal di PON XXI.
Ketua Umum KONI Jatim Muhammad Nabil menyatakan, pihaknya sudah bertemu dengan 12 cabang olahraga (cabor) yang mayoritas baru untuk bertanding di PON.
Dari situ, pihaknya menanyakan perkiraan berapa nomor di setiap cabor yang dipertandingkan.
Selain itu, pihaknya menanyakan kesiapan atlet, verifikasi pelatih, hingga track record-nya. ”Nanti, untuk lebih spesifik lagi, kami panggil secara personal setiap cabor,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (24/2).
Sejauh ini, pria yang sebelumnya menjabat ketua harian KONI Jatim itu menjelaskan, tim sudah mengevaluasi hasil di PON XX/2021 Papua.
Di Papua lalu, Jatim hanya bertengger di peringkat ketiga dengan 110 medali emas, 89 perak, dan 88 perunggu. ”Kami sudah mengevaluasi apa yang kurang di PON kemarin. Ini perlu dibenahi,” katanya.
Menurut dia, sport science tidak hanya mempertanyakan kenapa tim bisa kalah. Tetapi juga kenapa bisa menang di beberapa nomor. ”Karena tidak boleh ada faktor kebetulan dalam setiap kemenangan itu,” jelasnya.
Apalagi, di PON 2024 rencananya ada 67 cabor yang dipertandingkan. Terdapat tambahan 12 cabor ketimbang di PON Papua yang hanya mempertandingkan 55 cabor. Termasuk tenis meja yang kali ini kembali dipertandingkan.
Soal tenis meja, Nabil belum bisa memastikan akan mengandalkan pemain lama atau baru. Pihaknya masih menunggu keputusan PTMSI selaku induk tenis meja.
Misalnya, keputusan terkait dengan batasan usia. ”Kalau sudah ada, lakukan seleksi dan kualifikasi di internal sesuai dengan permintaan PB-nya,” tuturnya.
Karena itu, pihaknya berharap keputusan jumlah nomor hingga batasan usia bagi atlet yang tampil bisa lebih cepat diumumkan. ”Sehingga kami bisa lebih lama mendesainnya,” tandasnya. (Red
Editor : Redaktur