SURABAYA, HNN – Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Timur (Jatim), Grace Evi Ekawati, optimis bisa melakukan pembinaan para atlet hingga mencapai prestasi di PON 2024.
Untuk PON 2024 di Aceh dan Sumut, Perbasi Jatim mentarget sapu bersih empat emas. Sebagai langkah awal pembinaan, Grace berharap para atlet bisa mengikuti even pertama, yaitu Pra Porprov Jatim digelar pada 14 – 17 Mei 2022, mendatang.
Pada even tersebut, Perbasi Jatim sudah mengantongi 38 tim untuk diikut sertakan, tapi sangat disayangkan ada 2 tim tertinggal, dari Tulungagung dan Sampang.
Grace mengungkapkan, tim dari Tulungagung dan Sampang tersebut mengalami kendala karena rekom dari KONI. Sehingga, meski memiliki biaya mandiri, namun tetap saja gagal mengikuti Pra Porprov.
Perempuan akrab disapa Mama Evi ini, merasa prihatin kondisi ini. Sebab, para pemain dua tim tersebut telah bersusah payah mempersiapkan diri.
“Mangkanya atlet-atletnya menangis, sudah mengikuti latihan dari Malang sampai Tulungagung sudah dipersiapkan, tetapi ada kendala belum dipersiapkan. Saya merasa kasihan, padahal sudah kita persiapkan betul-betul. Mereka sangat berharap bisa membela daerahnya masing-masing. Sebab Pra Porprov itu ibarat PON mini,” ujar Grace, kepada wartawan, di Surabaya, Jumat (15/04/2022) malam.
Selain Pra Porprov, even lain dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan para pemain adalah Kejurprov. Namun pelaksanaan even ini juga masih menunggu jadwal tepat.
“Teman-teman juga bertanya kapan Kejurprov? Bukannya Perbasi tidak mau menyelenggarakan, tetapi kita ingin tidak terjadi berbenturan jadwal. Sebab, para atlet pasti tidak mendapat kesempatan bermain di semua even itu. Makanya kita jaga jangan sampai itu terjadi. Karena ini tujuannya demi pembinaan dan latihan sebelum PON 2024,” jelasnya.
“Kita tunggu Pra Porprov dulu, karena bulan depan kita sudah Porprov tidak mungkin kita pecah konsentrasinya rekan-rekan (para atlet),” tambah mama Evi.
Agar pembinaan persiapan PON 2024 berjalan efektif, menurut Evi, setiap atlet basket harus masuk dalam Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) terlebih dahulu. Sebab dalam Puslatda, para atlet akan mendapat pembinaan dan didukung dengan fasilitas lengkap. (Red)
Editor : Redaktur