- 03:06:30 Ketua DPD RI LaNyalla: Sistem Kesehatan Indonesia Harus Diperbaiki
- 02:54:27 LaNyalla Desak Lakukan Rehabilitasi Kerusakan Ekosistem Di Teluk Ambon
- 13:27:18 Akademisi Dan Pemerhati SDM Apresiasi Ketua DPD RI Atas Kepeduliannya
- 13:00:38 Polda Jatim Serahkan Bansos Korban Banjir Ke Kapolda Kalsel
- 12:52:59 Bhayangkari Polda Jatim Serahkan Bansos Ke Bhayangkari Kalsel
- 12:45:43 Bantuan Polda Jatim dan PD Bhayangkari Jatim Diterima Bupati Majene
- 12:41:47 Ketua DPD RI Nilai Kabupaten Agam Layak Jadi Sentra Tanaman Biofarmaka
- 12:38:53 Ketua DPD RI Minta Posisi Wagub Aceh Segera Diisi
- 12:34:48 Ketua DPD RI Apresiasi Ekspor Perdana Gurita Kab. Banggai ke Meksiko
- 11:56:00 Polda Jatim Kirim Bansos Untuk Korban Banjir Kalsel, Gempa Bumi Sulbar

SURABAYA, HNN – Motif pembunuhan yang dilakukan oleh terdakwa Ahmad Junaidi Abdillah di Apartemen Puncak Permai Tower A, Surabaya, terhadap korban Ika Puspita Sari, ternyata hanya gara-gara terdakwa tersinggung oleh kata-kata korban.
Hal ini terungkap saat terdakwa menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di ruang Cakra, Pengadilan Negeri Surabaya.
Dihadapan majelis hakim yang diketuai Muhammad Basir dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suwarti dari Kejaksaan Negeri Surabaya, terdakwa mengakui secara terus terang. " Benar saya yang membunuhnya," kata terdakwa, Senin (12/10).
Ketika ditanya terkait kronologis pembunuhan yang ia lakukan, terdakwa dengan jujur mengatakan bahwa awal mulanya ia mengenal korban dari aplikasi Michat.
" Saya kenal korban dari aplikasi Michat. Untuk booking buat kencan (main), harganya Rp 800 ribu. Bisa satu kali sampe 2 kali main," ujarnya.
Kemudian, masih kata terdakwa, ia datang ke apartemen menggunakan sepeda motor honda Beat. Sekitar jam 22.30 WIB, hari Selasa, ia mengaku bertemu dengan korban. Setelah itu langsung menuju ke kamar nomer 0852, lantai 8.
"Korban minta Rp 500 ribu. Kesepakatan main 2 kali. Sekitar jam 2 mainnya. Setelah main kami istirahat ngobrol. Waktu saya ajak main lagi, korban menolak. Katanya capek mau istirahat. Ya saya bayar Rp 250 ribu aja," terangnya.
Lebih lanjut, menurut pengakuan terdakwa, korban kemudian marah, dan mengucapkan kata-kata kasar yang membuat terdakwa tersinggung. Terlebih lagi terdakwa semakin emosi saat korban merampas handphonenya dan membantingnya.
"Ngomongnya keras ga enak. Dia bilang, saya ga punya uang booking cewek. Lalu dia merampas handphone saya, dan membantingnya, saya tambah emosi. Saya lihat pisau, saya ambil di meja dekat sofa, samping kanan saya. Bentuknya pisau dapur. Langsung saya gorok lehernya samping kiri," jelasnya tanpa penyesalan.
Usai menggorok leher korban, terdakwa mengaku korban terlihat lemas. Kemudian ia kembali ke kamar untuk mengambil bajunya dan handphone korban.
Terdakwa mengaku setelah mencuci pisau di kamar mandi, waktu keluar, ia melihat korban hendak keluar kamar. Kemudian ia menariknya ke dalam.
"Lalu saya gorok lagi. Karena saya takut ketahuan sama orang di apartemen itu. Dan juga untuk memastikan dia mati," tukasnya.
Lebih lanjut, terdakwa mengaku setelah melakukan pembunuhan ia keluar apartemen. Lalu dia membuang pisau tersebut di sekitar area stasiun TV. Sekitar jam 11.00 ia ditangkap oleh petugas kepolisian. "Sekitar jam 11.00 WIB siang, saya ditangkap," pungkasnya. (Vik)
- Kamis
- 14 Januari 2021
Tunda Sidang 14 Hari, Pengadilan Negeri Surabaya Gelar Tes Swab
- Selasa
- 12 Januari 2021
Pengadilan Negeri Surabaya Terapkan Pembatasan Kegiatan
- Selasa
- 05 Januari 2021
Rizky Terdakwa Jaringan Bandar Sabu 14 Kg Diadili
- Senin
- 02 November 2020
Hakim Jatuhkan Vonis 20 Tahun Penjara, Bandar Sabu Dan Ekstasi
- Minggu : 01 November 2020
Pelantikan DPD PJI-Demokrasi Jatim, Herman Terpilih Sebagai Sekertaris
-
- Rabu : 25 Maret 2020
Rampok Bersenjata Pistol Ditangkap Polsek Tambaksari Surabaya
-
- Sabtu : 18 Januari 2020
Aksi Layanan Sehat Sasar Ratusan Lansia Di Desa Grogol Banyuwangi
-
- Sabtu : 18 Januari 2020
Bamsoet Dilantik Jadi Dewan Pembina E-Sport Indonesia Bersama Sandiaga
-
- Rabu : 22 Januari 2020
Siwa SMP Al Falah Deltasari Belajar Kematian DI Museum Etnografi Unair
-
- Selasa : 21 Januari 2020
Gubernur Akademi Angkatan Laut Hadiri Wisuda Sarjana dan Diploma STTAL
-
- Kamis : 26 Desember 2019
ITS Beri Tali Asih bagi 63 Dosen dan Tendik Purnatugas