Menakar Arah Politik Calon Independen Dalam Pilkada Surabaya 2020

avatar Harian Nasional News
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang Kota Surabaya
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang Kota Surabaya

Surabaya, HNN - Ketua DPC PBB Kota Surabaya Samsurin, menilai bahwa saat ini Kota surabaya mengalami perubahan arah politik yang cukup signifikan. 5 pasangan perseorangan maju dalam pilkada kota surabaya 2020, ada yang diloloskan KPUD Kota Surabaya, ada yang dalam proses gugatan dan ada yang iklas menerima putusan karena tidak memenuhi syarat dukungan , jalan panjang masih harus di tempuh oleh pasangan calon perseorangan.

Partai Bulan Bintang Surabaya harus memberikan apresiasi kepada mereka semua yang menempuh perjuangan yang tidak gampang, berbulan bulan mengumpulkan e-ktp. Tiap pasangan miinimal wajib mempunyai dukungan lebih dari 140.000 e-ktp sungguh memberatkan dan dibutuhkan kerja keras para pasangan melalui jalur perseorangan ini. ( Pasangan Usman Hakim-Sirojul Alam, Muhammad Sholeh-Taufiq Hidayat, Mohammad Yasin-Gunawan, Sungkono Ari Saputra-Agung Purnomo, dan Fatchkul Muid-Tatik Effendi).

Menurut Ketua DPC Partai Bulan Bintang kota surabaya , Samsurin. Saat ditemui setelah rapat persiapan pembentukan progam badan otonom DAINA (Dapur Dai Nasional) di surabaya, menjelskan bahea mereka ini, para calon perseorangan adalah para militan demokrasi dan kawan kawan yang membawa atmosfir perubahan politik warga kota surabaya.

"Meskipun KPUD Kota Surabaya baru menyatakan hanya 1 calon yaitu, Yasin dan Gunawan. Sementara calon lain masih memperjuangkan gugatannya di bawaslu, yaitu Sholeh dan Taufik Hidayat, yang mengugat atas kehilangan dukungannya gara gara sistem informasi pencalonan (Silon) tidak mampu merekam semua data dukungan, Kami berharap proses tahapan pilkada ini bisa di lalui secara transparan, karena KPUD Surabaya juga mungkin gagal dalam sosialisasi Silon ini. Sehingga banyak calon yang sudah bersemangat jadi gugur tidak memenuhi syarat dukungan"' kata Samsurin.

Samsurin berharap ada kompromi yang baik sehingga perubahan iklim politik surabaya bisa memberikan calon calon pemimpin yang baik. Karena apa?,

"Masyarakat surabaya yang akan di tinggalkan oleh Ibu Risma ini, tentu akan merindukan sosok pemimpin yang dikenal baik dengan pembangunan fisiknya, penataan ruang kota yang baik, meskipun belum menunjukkan pemerataan dari kebijakannya selama ini, tentu harapan kita semua pembangunan surabaya ini kan harus adil dan merata, harus diakui kota ini menjadi rindang dan segar, begitu signifikan selama 2 periode beliau memimpin, walaupun sering blusukan ke daerah saluran air, tak menjadikan surabaya bebas banjir. Tantangan bagi kawan kawan untuk berjuang di jalur perseorangan. Saya informasikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang katanya naik 5.79 % tidak membawa kesejahteraan warga kota surabaya. Bukti 6,12 % Pencari pekerjaan dikota surabaya masih menumpuk, contohnya berapa ratus hektar lahan yg menjadi tampungan air, malah dijadika kawasan investasi jasa dan pergudangan itupun tidak mampu merekrut tenaga kerja lokal, artinya sumber daya manusia terkena dampak pembangunan belum di fikirkan, dampak negatif alih fungsi lahan juga belum serius diperhatikan, kemiskinan masih jauh dari harapan pra sejahtera, jargon pemberdayaan UMKM malah pedagang kaki lima masih di obrak abrik Satpol PP", terangnya.

"Hubungan pengusaha Dan buruh, masih berjibaku menumpuk ribuan kasus di meja sidang perselisihan hubungan industrial. Kawan kawan partai politik yang diberi amanah dalam menyusun kebijakan di legislatif dan eksekutif saat ini belum menunjukkkan prestasi yang berpihak kepada kebutuhan warga Surabaya. Anggaran Pendidikan 3 % diprioritaskan apakah itu berdambak pada sistem pendidikan yang sudah murah ? Banyak sekali harapan warga kota ini yang mudah dengan kehadiran para calon independen yang saya kira lebih siap punya semangat dalam menjawab perubahan ibukota Surabaya 5 tahun yang akan datang. Tapi tidak mudah juga menyakinkan warga surabaya yang dulu dikenal konstituen ideologis partai pindah kelain hati. Karena partai juga akan menyiapkan kadernya untuk terlibat dalam pilkada tahun ini", lanjutnya.

Samsurin Menambahkan bahwa, Partai Bulan Bintang Kota Surabaya Sangat memikirkan ini dan mengawali membantu masyarakat dalam menakar pilihannya agar harapan warga terhadap calon pemimpinnya bisa ketemu dalam Visi Misi Calon Walikota, sebelum pesta pemilihan walikota di laksanakan, sesuai misi partai bulan bintang yaitu membangun masyarakat yang mandiri berkepribadiaan yang tinggi menuju keadilan dan kesejahteraan demokrasi berdasarkan Islam dan nilai nilai Pancasila.

"Tugas kami memberikan pendidikan politik yang sehat agar tercipta kontestasi yang baik surabaya aman. Visi misi calon tidak jauh dari akar permasalahan kota surabaya dan ketika ada calon terpilih maka program kerjanya bukan hanya membangun fisik tapi membangun sumber daya lokalitas yang maksimal", ungkapnya.

Ketika Samsurin di tanya kemanah arah dukungan PBB dalam Pilkada 2020 kali ini, dengan ketawa lalu menjawab,” PBB itu Partai Bondo Bismillah mas, kalau ada calon yang bismillah nawaitunya membawa kesejahteraan warga Surabaya walaupun calon independent kalau vsi misinya sesuai dengan garis perjuangan kami, why not , tidak ada alasan kami tak dukung", pungkasnya. (*)

Editor : Redaktur