- 14:56:26 APDI Dukung Pengetatan Pengiriman Sapi ke DKI Jakarta
- 13:02:24 Emil Dardak : Sukses Cetak Atlet, Tingkatkan Ekonomi Jatim
- 13:39:43 Surabaya Dipastikan Gagal Juara Umum Renang Perairan Terbuka
- 22:48:45 Gubernur Putuskan Sidoarjo Raya Tuan Rumah Porprov VIII 2023
- 22:09:18 Juara Umum Cabor Binaraga Porprov Jatim 2022 Diraih Kabupaten Malang
- 14:53:17 Kota Malang Borong Dua Emas Renang Perairan Terbuka
- 23:19:07 Kembangkan Sport Tourism di Situbondo, Ini Yang Dilakukan Arman Van Kempen
- 22:41:04 Medali Emas Pertama Cabor Anggar Porprov VII Jatim 2022, Diraih Kota Probolinggo
- 09:48:22 Evaluasi Porprov, KONI Jatim: Prestasi Atlet Meningkat
- 06:27:15 Kota Malang Raih Dua Medali Emas Dari Cabor Angkat Berat Putri

Surabaya – Kematian merupakan hal yang lazim dalam siklus kehidupan mahluk yang ada di bumi. Meski membuat merinding, banyak kalangan yang penasaran bagaimana konsep kematian itu, terutama dari segi budaya.
Hal ini yang ingin diperlihatkan kepada 117 siswa kelas VII SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo saat berkunjung ke Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian Universitas Airlangga, Selasa (21/1/2020). Saat berkunjung ke museum tersebut, diketahui ternyata Indonesia memiliki keragaman budaya terkait kematian.
“Dalam mata pelajaran IPS, terdapat tema tentang memahami kehidupan masyarakat Indonesia pada masa pra aksara. Dan lewat kunjungan ke museum secara langsung ini, maka diharapkan siswa mampu mendapatkan gambaran utuh dan konkret bagaimana kebudayaan seputar kematian yang ada di tiap suku bangsa di Indonesia,” jelas Guru pengampu mata pelajaran IPs sekaligus penanggungjawab program Kunjungan ke Museum Gatot Purwanto, S.Sos.
Diketahui juga bahwa di zaman pra aksara tepatnya di periodesasi megalitikum, manusia sudah mengenal system kepercayaan diantaranya menyembah kekuatan gaib yakni animisme (mempercayai bahwa benda-benda mati / tidak bernyawa memiliki kekuatan gaib) dan dinamisme (mempercayai bahwa benda-benda hidup/ bernyawa memiliki kekuatan gaib), selain itu mereka mempercayai bahwa kematian bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, namun sebuah era perjalanan kehidupan yang baru. Di era ini, masyarakatnya juga sudah memiliki tradisi ritual tertentu saat terjadi kematian.
“Salah satu budaya yang berkembang di era tersebut adalah berupa tradisi yaitu upaya mengawetkan jenazah orang-orang yang mati,” katanya lagi.
Gatot menjelaskan bahwa tradisi dan bentuk budaya prosesi kematian dan bagaimana memperlakukan seseorang yang meninggal sesuai periodesasi masa pra aksara sudah dijelaskan dalam pelajaran di kelas. Namun dengan melihat langsung ke museum, diharapkan pembelajaran lebih dipahami oleh siswa. “Biar siswa lebih memahami, belajar lebih nyata dan tidak sekedar membayangkan saja,” tuturnya.
Kunjungan ke Museum Etnografi disambut antusias ratusan siswa tersebut. Mereka terlihat penasaran dengan aneka koleksi tulang belulang manusia yang ada. Selain itu, para siswa juga terlihat serius memperhatikan penjelasan mengenai keanekaragaman budaya kematian yang ada di Indonesia.
“Sempet merinding sih pas mau masuk ke museum, tapi pas masuk dan mendapat penjelasan dari petugas museum saya jadi senang. Karena ternyata tradisi kematian tiap daerah berbeda-beda,” ujar salah satu siswa, Salwa.
Salah satu yang menarik bagi Salwa adalah koleksi soal tulang belulang yang dipajang di museum itu. Dia penasaran kenapa tulang yang ada awet padahal usianya sudah ratusan bahkan ribuan tahun. “Ternyata cuma replika,” katanya sembari tersenyum.
Setelah itu, rombongan melanjutkan kunjungan yang kedua yakni di Museum Mpu Tantular Sidoarjo. Hal ini sebagai implementasi pembelajaran nyata tema kehidupan masyarakat pada masa hindu Budha dan Islam di Indonesia. Disana para siswa menjelajahi dan mempelajari semua sudut area museum, dimulai dari Koleksi Arca, Koleksi Pra Sejarah, Koleksi Penemuan, Koleksi Batik, Koleksi Klasik, Koleksi Senjata, dan Koleksi benda-benda Etnografi di Indonesia.
- Minggu
- 24 April 2022
Buka Puasa Bersama Partai Bulan Bintang Kota Surabaya
- Minggu
- 24 April 2022
Bambang Haryo Pimpin IPSI Surabaya Targetkan Juara Umum Porprov
- Sabtu
- 19 Maret 2022
GELAR TIKAR PARTAI BULAN BINTANG SURABAYA DIMINATI WARGA
- Kamis
- 10 Maret 2022
Bapilu DPC Partai Bulan Bintang Kota Surabaya Siap Laksanakan Berhak Pemilu 2024
- Minggu : 01 November 2020
Pelantikan DPD PJI-Demokrasi Jatim, Herman Terpilih Sebagai Sekertaris
-
- Rabu : 25 Maret 2020
Rampok Bersenjata Pistol Ditangkap Polsek Tambaksari Surabaya
-
- Sabtu : 18 Januari 2020
Aksi Layanan Sehat Sasar Ratusan Lansia Di Desa Grogol Banyuwangi
-
- Sabtu : 18 Januari 2020
Bamsoet Dilantik Jadi Dewan Pembina E-Sport Indonesia Bersama Sandiaga
-
- Selasa : 07 Juli 2020
Bangkalan Akan Mulai Tahun Ajaran Baru 13 Juli Mendatang
-
- Rabu : 22 Januari 2020
Siwa SMP Al Falah Deltasari Belajar Kematian DI Museum Etnografi Unair
-
- Selasa : 21 Januari 2020
Gubernur Akademi Angkatan Laut Hadiri Wisuda Sarjana dan Diploma STTAL