- 11:34:11 Wali Kota Eri Minta Pengurus RT/RW, LPMK dan Tenaga Kontrak Pemkot Surabaya Mundur Bila Daftar Caleg
- 16:59:29 GIIAS Surabaya Siap Dibuka Besok 20 September 2023
- 16:30:32 Tanah Abang Sepi, LaNyalla: Segera Mitigasi, Perubahan Pola Belanja atau Penurunan Daya Beli
- 16:23:03 Ketua DPD RI Apresiasi Sikap Panglima TNI Minta Maaf Soal
- 21:58:35 Dua Terdakwa Penyelundupan Benih Lobster di Tuntut Berbeda
- 21:54:27 Area Pameran Lebih Besar, GIIAS Surabaya 2023 Agenda Wajib Untuk Dikunjungi
- 19:01:55 Satpol PP Surabaya Cegah Kenakalan Remaja
- 16:46:20 Wali Kota Eri Cahyadi Daftarkan Drama Kolosal Refleksi Perobekan Bendera ke Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf RI
- 16:15:36 Dokter Gadungan Dituntut 4 Tahun Penjara
- 15:20:28 Surabaya Juara Umum Porprov Jatim, Wali Kota Eri Cahyadi Siapkan Lapangan Latihan untuk Semua Cabor

JAKARTA, HNN - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyayangkan tindakan tidak manusiawi terhadap seorang anak yang kedapatan mencuri kotak amal masjid di Aceh Utara.
Menurut LaNyalla, mencuri tidak dapat dibenarkan secara hukum dan agama. Namun, tindakan mengikat hingga menyeret seseorang juga tidak bisa dibenarkan dan tidak manusiawi. Apalagi, pelaku adalah seorang anak yang mencuri untuk membeli makan.
“Tindakan mencuri tidak bisa dibenarkan. Tetapi perlakuan tidak manusiawi dengan menyeret pelaku pencurian seperti hewan di hadapan teman-temannya semestinya juga tidak dilakukan,” tutur LaNyalla di usai mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila secara virtual di Jakarta, Selasa (1/6/2021).
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, polisi sudah menjelaskan jika pelaku mencuri untuk beli makan dia dan ayahnya yang sedang sakit.
"Seharusnya ini jadi perhatian sesama. Kejadian ini menunjukkan kurangnya kepedulian warga kepada lingkungannya,” katanya.
LaNyalla juga mengkritik pemerintah setempat, terutama tingkat desa sebagai pemerintah yang paling dekat dengan rakyat. Menurutnya, kejadian tersebut tidak perlu terjadi apabila ada keseriusan pengurus desa dalam mengurus warganya.
“Kasus ini harus menjadi pelajaran. Pemda tidak bisa abai kepada masyarakat, apalagi untuk mereka yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan kemiskinan masih ada di tengah-tengah kita dan sebuah keprihatinan warga sekitar tidak menunjukkan kepeduliannya dan justru malah menghakimi,” paparnya.
LaNyalla mengingatkan, momentum peringatan Hari Lahir Pancasila, mampu meningkatkan kepedulian kepada sesama. Bila terjadi masalah, ia meminta agar perlu ada telaah mendalam sebelum memberi vonis apalagi melakukan perbuatan yang tidak manusiawi.
“Peristiwa ini agar menjadi warning. Jika ada persoalan serupa, pakailah cara-cara bijaksana. Gunakan prinsip musyawarah untuk mufakat, apabila persoalan bukan merupakan tindak kejahatan, tapi karena urusan kemanusiaan,” jelas LaNyalla.
Peristiwa tidak manusiawi itu terjadi di Desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, dan videonya viral di media sosial.
Video memperlihatkan seorang bocah laki-laki diikat lehernya dengan tali nilon oleh seorang pria. Kedua tangannya juga diikat ke belakang.
Bocah tersebut lalu diseret di hadapan warga dan rekan-rekan sebayanya. Ironisnya, salah seorang pelaku merupakan salah satu tokoh desa.(d1n)
- Jumat
- 28 Juli 2023
Resep Anti Negara Gagal
- Minggu
- 09 Juli 2023
Kalau Mempersulit, LaNyalla Minta Kepala Bappeda Jatim Dicopot Saja
- Minggu : 01 November 2020
Pelantikan DPD PJI-Demokrasi Jatim, Herman Terpilih Sebagai Sekertaris
-
- Rabu : 25 Maret 2020
Rampok Bersenjata Pistol Ditangkap Polsek Tambaksari Surabaya
-
- Sabtu : 18 Januari 2020
Aksi Layanan Sehat Sasar Ratusan Lansia Di Desa Grogol Banyuwangi
-
- Sabtu : 18 Januari 2020
Bamsoet Dilantik Jadi Dewan Pembina E-Sport Indonesia Bersama Sandiaga
-
- Selasa : 07 Juli 2020
Bangkalan Akan Mulai Tahun Ajaran Baru 13 Juli Mendatang
-
- Rabu : 22 Januari 2020
Siwa SMP Al Falah Deltasari Belajar Kematian DI Museum Etnografi Unair
-
- Selasa : 21 Januari 2020
Gubernur Akademi Angkatan Laut Hadiri Wisuda Sarjana dan Diploma STTAL