JEMBER, HNN - DPRD Kabupaten Jember gelar rapat paripurna pengumuman hasil penetapan pasangan calon terpilih Pilkada Jember 2020 dan pengumuman akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Jember 2016-2021 yang dihadiri oleh forum komunikasi pimpinan daerah, partai politik, dan pasangan cabup-cawabup Jember terpilih. Jumat (29/1/2021).
"Rapat paripurna yang digelar hari ini merupakan tindak lanjut rapat penetapan hasil Pilkada Jember 2020 yang telah dilakukan KPU," kata Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim
Baca Juga: Calon Bupati Jember H. Hendy: Akan Mengembalikan Hak- Hak Warga Jember
Ia mengatakan DPRD Jember menerima surat dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian setelah pengumuman dan penetapan pasangan calon terpilih oleh KPU Jember.
"Surat itu terkait tindak lanjut pengumuman penetapan, pelantikan, dan pengukuhan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih, serta pengusulan pemberhentian bupati dan wakil bupati yang lama," katanya
Mekanisme untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan pengukuhan, lanjutnya, DPRD mengusulkan melalui rapat paripurna, kemudian berkas dokumen dikirim ke Mendagri melalui Gubernur Jatim.
"Hari ini merupakan batas terakhir rapat paripurna pengusulan bupati dan wakil bupati terpilih, serta pengumuman masa akhir jabatan bupati dan wakil bupati yang lama," ujarnya.
Halim mengatakan pasangan calon terpilih Hendy Siswanto - M. Balya Firjaun Barlaman akan dilantik pada 17 Februari 2021 seiring dengan berakhirnya masa jabatan Bupati Faida dan Wakil Bupati A. Muqit Arief.
Dalam rapat paripurna tersebut dihadiri oleh Wabup A. Muqit Arief, sedangkan Bupati Faida tidak terlihat hadir memenuhi undangan DPRD Jember tanpa menyampaikan alasan secara tertulis atau lisan kepada pihak DPRD Jember.
Sebelumnya KPU Jember resmi menetapkan pasangan calon Hendy Siswanto dan M. Balya Firjaun Barlaman sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember terpilih dalam Pilkada 2020. Pilkada Jember diikuti tiga pasangan calon yakni pasangan Faida-Dwi Arya Nugraha Oktavianto (Faida-Vian) dengan nomor urut 1, pasangan Hendy Siswanto-M Balya Firjaun Barlaman (Hendy-Firjaun) dengan nomor urut 2, dan pasangan Abdus Salam-Ifan Ariadna Wijaya (Salam-Ifan) dengan nomor urut 3.
Hendy-Gus Firjaun mendapatkan sebanyak 489.794 suara (46,60 persen), kemudian pasangan calon Faida-Vian memperoleh 328.729 suara (31,27 persen) dan pasangan Salam-Ifan sebanyak 232.648 suara (22,13 persen).
Pasangan bupati dan wakil bupati Jember terpilih, Hendy Siswanto–KH. M. Balya Firjaun Barlaman tampak mengikuti sidang paripurna pengumuman penetapan bupati terpilih di DPRD Jember.
Mereka hadir dengan penampilan berbeda dibanding peserta rapat lainnya. Yakni sama-sama menggunakan sarung, baju koko serta peci hitam. KH M Balya Firjaun Barlaman mengatakan, tak ada alasan khusus dirinya memakai sarung ke gedung parlemen. Hal itu karena baru selesai menjalankan ibadah salat jumat.
Gus Firjaun mengaku, siap menjalankan tugasnya sebagai wakil bupati Jember. Dia akan berjalan bersama-sama dengan bupati.
“Wakil juga harus tahu apa yang dilakukan bupati, tidak boleh diam, sehingga fungsi wakil bisa terlaksana dengan baik,” tutur dia.
Baca Juga: 2 Fast Acceleration, City Tour Unik Bareng Hendy Siswanto
Senada dengan Hendy Siswanto, dia juga memiliki memakai sarung karena lebih nyaman dan simpel.
“Sarungan memang enak, bebas merdeka,” ujar dia sambil tertawa.
Hendy Siswanto sudah mulai mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin warga Jember.
“Setelah 9 Desember 2020 kami sudah melakukan persiapan untuk menuju 17 Februari 2021 nanti,” kata Hendy.
Dia mengaku memiliki pemikiran tersendiri untuk mengatasi kegaduhan ASN yang terjadi di Pemkab Jember. Yakni terkait adanya dualisme jabatan di Pemkab Jember.
Mulai dari jabatan berdasarkan KSOTK tahun 2016 dan KSOTK 2021. Hendy menegaskan, negara ini sudah memiliki aturan yang jelas. Untuk itu, dalam menjalakan pemerintahan, pihaknya akan mengikuti peraturan tersebut.
“Kami akan pelajari dulu aturannya, kami sesuai dengan janji kami untuk mengembalikan hak warga Jember sesuai aturan,” tutur dia.
Baca Juga: Hendy Siswanto, Dari Takjil, Haji Gratis Hingga Bangun 1000 Masjid
Dia menambahkan, tak memiliki prioritas kerja di bidang tertentu. Baginya, semua masalah yang terjadi di Jember merupakan prioritas. Mulai dari permasalahan APBD Jember, jalan rusak, konflik di tubuh birokrasi dan lainnya.
“Semuanya prioritas kami kerjakan bersama-sama, tidak ada 100 hari kerja, harian saja,” ujar dia.
Hendy menilai, APBD merupakan urat nadi dan kunci pembangunan Jember. Bila tidak ada APBD, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk itu pihaknya ingin agar Jember segera memiliki APBD.
“Secepatnya, kalau bisa seminggu ya seminggu,” ujar dia.
Dia menilai kursi bupati merupakan kursi rakyat yang harus dipertanggungjawabkan. Untuk itu, pihaknya akan bekerja secara tim dengan semua kalangan.
“Jember tangung jawab bersama sesuai dengan tupoksi masing-masing,” tandasnya. (red)
Editor : Redaktur